Joe Biden, Presiden AS, Mengakui Secara Terbuka sebagai Pendukung Zionis.

by -136 Views
Joe Biden, Presiden AS, Mengakui Secara Terbuka sebagai Pendukung Zionis.

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku sebagai seorang Zionis. Dilansir oleh Reuters, Biden menyatakan hal tersebut dalam pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu lalu.

“Bukan berarti seseorang harus menjadi Yahudi untuk menjadi seorang zionis, dan saya adalah seorang zionis,” ujar Biden seperti dikutip dari Reuters, Minggu (29/10/2023).

Pernyataan Biden tersebut mendapat respon positif dari politisi dan jenderal Israel yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Seorang pejabat Amerika Serikat yang hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa Biden menunjukkan dukungan terhadap Israel, meski saat itu Gaza sedang mengalami blokade dan serangan udara dari Israel yang menimbulkan banyak korban sipil.

Beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan pribadi, Biden dan Netanyahu tidak menunjukkan adanya ketegangan seperti yang sering terjadi saat pemimpin negara bertemu.

Namun, dalam pertemuan tersebut, Biden juga mengajukan pertanyaan sulit kepada Netanyahu terkait serangan yang akan datang, termasuk apakah Israel sudah mencapai tujuan akhir yang diinginkan.

Meski sebenarnya Biden bukanlah seorang Yahudi, namun sejak lama dia sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap Israel. Pernyataan “Saya Zionis” bukanlah yang pertama kali diucapkan oleh Biden.

Biden juga dikategorikan sebagai salah satu “sahabat Israel” yang terkemuka dalam politik Amerika Serikat. “Hubungan Biden dengan Israel sudah tertanam kuat dalam DNA politiknya,” kata Aaron David Miller, seorang mantan perunding Timur Tengah yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Demokrat maupun Republik.

Menurut Miller, Biden berada di tengah krisis yang harus ia hadapi terkait keberpihakannya kepada Israel.

Seorang mantan pejabat Amerika Serikat juga menyebutkan bahwa kesadaran Biden terhadap penganiayaan terhadap orang Yahudi dan meningkatnya kasus anti-Semit di AS tahun lalu mungkin menjadi alasan mengapa Biden mendukung Israel.

Namun, beberapa analisis lainnya menyebutkan bahwa Biden merupakan anggota Senat AS yang menerima sumbangan terbesar dari kelompok pro-Israel. Terdapat data dari Open Secrets yang menunjukkan bahwa selama Biden menjabat sebagai Senator selama 36 tahun, ia diperkirakan telah menerima sumbangan sebesar 4,2 juta dolar dari kelompok tersebut.

Selama menjabat sebagai Wakil Presiden, Biden sering kali menjadi penengah dalam hubungan yang sensitif antara Barack Obama dan Netanyahu, yang sering kali tidak akur.

Seorang mantan penasihat Timur Tengah pada masa jabatan pertama Obama, Dennis Ross, mengenang intervensi Biden dalam mencegah pembalasan terhadap Netanyahu setelah penghinaan diplomatik selama kunjungan Obama ke Israel pada tahun 2010. Saat itu, Obama ingin mengambil sikap yang tegas terkait pengumuman Israel mengenai perluasan perumahan bagi orang Yahudi di Yerusalem Timur, yang sebagian besar dihuni oleh warga Arab dan merupakan wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967.

“Kapanpun ada keadaan yang sulit dengan Israel, Biden selalu menjadi jembatannya,” kata Ross, yang saat ini bekerja di Washington Institute for Near East Policy. “Komitmen Biden terhadap Israel sangat kuat, dan inilah naluri yang kita lihat saat ini,” tambahnya.

Namun, keberpihakan Biden kepada pemimpin sayap kanan di Israel berisiko bagi Partai Demokrat. Hal ini bahkan dapat membahayakan posisi Biden dalam pemilihan presiden tahun 2024, karena meningkatnya kecaman internasional terhadap taktik Israel yang juga berdampak pada Amerika Serikat.

Pendukung Palestina dan beberapa negara Arab lainnya mulai menganggap bahwa Biden terlalu memihak kepada Israel dan tidak bisa bertindak sebagai mediator perdamaian.

“Presiden Biden, tidak semua warga Amerika mendukung sikap Anda dalam hal ini, dan Anda perlu menyadari dan memahaminya,” kata anggota Kongres Amerika keturunan Palestina, Rashida Tlaib.

Di sisi lain, hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa simpati publik Amerika Serikat terhadap Israel semakin kuat. Terdapat dukungan tertinggi terhadap Israel di kalangan Partai Republik sebesar 54%, dibandingkan dengan dukungan hanya 37% dari Partai Demokrat.

Namun, generasi muda Amerika menunjukkan tingkat dukungan yang lebih rendah terhadap Israel dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.

Artikel Selanjutnya

Arab Saudi Mesra dengan Israel, Bagaimana Nasib Palestina?

(wur)