Pengusaha batu bara melalui Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memprediksi bahwa produksi batu bara di Indonesia bisa melebihi target tahun 2023 atau setidaknya sesuai dengan yang ditargetkan. Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia mengatakan bahwa kemungkinan produksi batu bara tahun ini bisa mencapai target atau bahkan melebihi target yang ditetapkan sebesar 694,5 juta ton. Namun, potensi kelebihan produksi batu bara tahun ini tidak akan melebihi 700 juta ton. Menurut Hendra, produksi batu bara yang masif di dalam negeri disebabkan oleh musim panas yang berkepanjangan selama tahun ini, serta ketersediaan alat berat yang memadai. Saat ini, produksi batu bara di dalam negeri telah mencapai 90,22% atau sebesar 626,55 juta ton dari target produksi tahun 2023. Harga batu bara terus melandai, dengan harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 126,5 per ton pada perdagangan Rabu. Ekspor batu bara juga sudah terealisasi sebesar 321,79 juta ton atau 69,96% dari target ekspor. Untuk kebutuhan domestik, alokasi batu bara yang sudah dipenuhi mencapai 266,59 juta ton. Pemerintah juga telah menetapkan rencana alokasi untuk Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 176,8 juta ton, yang sudah terealisasi sebesar 71,06 juta ton atau 40,19% dari rencana DMO tahun ini.
Prediksi Produksi Batu Bara di Indonesia Mendekati 700 Juta Ton Tahun Ini
