Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai pembangkang. Wali Kota Solo itu juga memberikan tanggapan terhadap ucapan Basarah tersebut.
“Gibran merespon bahwa dia membiarkan Basarah untuk menilainya,” kata Gibran, pada hari Minggu (29/10/2023).
Gibran menjelaskan bahwa statusnya di PDIP telah disampaikan kepada Puan Maharani. “Saya sudah bertemu dengan Mbak Puan, dan telah memberikan jawaban kepada beliau,” ujarnya.
Ucapan Basarah terkait dengan pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2024. Gibran, yang merupakan kader PDIP, maju sebagai pasangan Prabowo Subianto.
Basarah mengatakan bahwa pihaknya memiliki aturan dalam berpartai. Gibran diminta untuk menjalankan arahan dari ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait dengan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
“Dalam hal berpartai, kami juga mempunyai aturan main. Dalam hal bernegara, seluruh warga negara Indonesia terikat oleh kesepakatan-kesepakatan bangsa yang menjadi rule of game dalam kehidupan bersama sebagai bangsa dan negara,” kata Basarah kepada wartawan di Sekolah Kader PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (28/10/2023).
“Oleh karena itu, kader-kader PDIP, terlebih lagi seperti Gibran yang telah mendapatkan mandat dari partai, mandat dari rakyat di Kota Solo sebagai Wali Kota Solo, dengan sendirinya dia adalah salah satu pilar PDIP,” tambahnya.
Detik.com melaporkan bahwa Gibran diyakini memahami aturan dasar PDIP. Aksi yang dilakukan oleh putra Joko Widodo (Jokowi) saat ini dianggap sebagai pembangkangan.
“Jadi, berdasarkan konstitusi partai, berdasarkan aturan partai, dia (Gibran) telah melakukan tindakan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai. Dan melampaui hukum, ada etika politik. Oleh karena itu, ketika Gibran mengambil keputusan untuk keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden,” ungkap Basarah.
[Gambas:Video CNBC]
