Perbarui Terkini: 9 Update Terbaru Konflik Gaza: Ribuan Meninggal-Rumah Sakit Mengalami Kesulitan

by -160 Views
Perbarui Terkini: 9 Update Terbaru Konflik Gaza: Ribuan Meninggal-Rumah Sakit Mengalami Kesulitan

Serangan Israel ke Jalur Gaza telah berlangsung selama 31 hari dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera mengakhiri dengan adanya gencatan senjata. Pada saat pengeboman besar-besaran terjadi sepanjang malam di Gaza, 18 organisasi kemanusiaan, termasuk PBB, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera”.

Berikut adalah update lain terkait perang di Timur Tengah tersebut. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah melebihi 10.000 orang, termasuk 4.000 anak-anak. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa Gaza telah menjadi “kuburan bagi anak-anak”. Serangan terbaru Israel semalam menyebabkan 292 orang tewas dan menghantam dua rumah sakit anak-anak serta satu-satunya rumah sakit jiwa di Gaza.

Laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza mengatakan pemakaman di Gaza semakin sulit dilakukan mengingat situasi dan serangan yang terjadi. Sementara itu, kuburan juga hampir penuh. Rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit al-Shifa, dilaporkan akan segera ditutup karena tidak ada pasokan bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza. Hal ini membuat lebih dari 40.000 pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit, ribuan warga Palestina yang terluka, dan bayi di inkubator berada dalam kondisi yang tidak pasti.

Uni Eropa (UE) akan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebesar 25 juta euro, atau sekitar Rp416 miliar. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan hal ini di Brussels dan mengatakan bahwa total bantuan kemanusiaan UE untuk warga sipil di Gaza mencapai 100 juta euro. Sebelumnya, UE telah meninjau bantuan pembangunan sebesar 691 juta euro untuk Palestina, namun membatalkan keputusan tersebut setelah adanya reaksi balik dan kritik luas.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan meminta “gencatan senjata tanpa syarat” di Gaza. Sampai saat ini belum ada pernyataan bersama antara kedua negara, namun media telah mendapatkan informasi bahwa mereka membahas beberapa isu, terutama perang di Gaza dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel. Pihak AS berusaha meyakinkan Turki untuk memberikan tekanan lebih besar terhadap Hamas dan memaksa Hamas membebaskan tawanan. Namun, Turki telah menyatakan bahwa pembebasan tahanan harus bersifat timbal balik, di mana Hamas melepaskan tawanan dan Israel membebaskan tahanan Palestina. Turki juga meminta adanya gencatan senjata tanpa syarat yang diawasi oleh mekanisme internasional, dengan Turki sebagai penjaminnya.

PM Irak juga memberikan pernyataan terkait konflik ini, mengatakan bahwa negara-negara harus menekan Israel agar menghentikan serangan terhadap warga sipil untuk menghindari konflik yang lebih luas. Ia menambahkan bahwa perang yang sedang berlangsung bukan hanya akibat serangan tanggal 7 Oktober, tetapi juga akibat pengusiran paksa warga Palestina selama bertahun-tahun dan “penistaan” Masjid Al-Aqsa. PM Irak juga menuduh komunitas internasional tidak melaksanakan resolusi internasional dan gagal memenuhi kewajibannya.

Ada juga laporan bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome Israel eror dan menghantam rumah dan rumah sakit di Tel Aviv, Israel. Video yang dirilis oleh jaringan berita pro-Palestina, Quds News Network, menunjukkan pesawat pencegat Iron Dome yang meledak di wilayah Israel. Israel sendiri belum mengomentari laporan tersebut.

Ketegangan juga terjadi antara Hizbullah dan Israel. Para pejabat Israel mengatakan bahwa mereka bertindak berdasarkan intelijen saat menargetkan mobil yang mereka yakini membawa “teroris” pada Minggu. Namun, mereka membunuh tiga anak-anak dan seorang nenek yang merupakan warga sipil Lebanon. Setelah serangan itu, Hizbullah melakukan serangan balasan dengan menembakkan roket ke sebuah kota di Israel. Kedua belah pihak menyadari dampak perluasan konflik hingga ke Lebanon selatan. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa jika ada warga sipil yang terbunuh, maka responsnya adalah serangan di Israel.

Prancis akan mengirimkan lusinan kendaraan lapis baja kepada tentara Lebanon untuk membantu mereka melaksanakan misi patroli dengan baik di negara tersebut. Menteri Pertahanan Lebanon, Sebastien Lecornu, mengatakan hal ini dalam wawancara dengan surat kabar Lebanon L’Orient Le Jour. Ketegangan meningkat di perbatasan Israel-Lebanon akibat pertempuran antara Hizbullah dan tentara Israel. Menurut Lecornu, penting untuk memperkuat tentara nasional Lebanon agar dapat berkoordinasi dengan baik dengan pasukan penjaga perdamaian PBB.

UE akan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan Prancis akan mengirimkan kendaraan lapis baja ke Lebanon. Pemerintah Turki juga meminta gencatan senjata tanpa syarat di Gaza. Perang di Gaza telah menewaskan ribuan orang dan menghancurkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.