Kantor Luhut Memerintahkan Penyelidikan atas Ledakan Tungku Smelter Morowali

by -146 Views

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membuka suara terkait ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kantor yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan memerintahkan pihak kawasan untuk mengutamakan penanganan korban.

“Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah meminta pihak kawasan untuk mengutamakan penanganan korban dan keluarga mereka,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam keterangan tertulis, Minggu (24/12/2023).

Seto mengatakan pihak kawasan telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas penanganan pasca kecelakaan, termasuk dukungan emosional bagi keluarga korban dan analisis menyeluruh atas penyebab kecelakaan. Langkah ini untuk memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ini ditangani dengan serius dan profesional.

“Kami meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini dan agar pihak kawasan berkomitmen untuk transparansi dan akan membagikan informasi segera setelah tersedia,” kata dia.

Seto mengatakan guna memastikan kecelakaan ini ditangani serius, pihaknya juga akan segera mengirimkan tim. “Untuk memastikan bahwa semua aspek penanganan kecelakaan ini berjalan sesuai rencana, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi akan segera berangkat untuk memeriksa kondisi di lapangan,” kata dia.

Sebelumnya, tungku smelter PT ITSS di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah meledak dan menewaskan setidaknya 13 orang.

“Data sementara 13 orang meninggal,” kata Kasi Humas Polres Morowali Ipda Abdul Hamid, dilansir detikSulsel, Minggu (24/12/2023).

Sejumlah pekerja juga dilaporkan mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke klinik perusahaan hingga rumah sakit terdekat, tergantung dari tingkat keparahan korban.

Berdasarkan keterangan polisi, ledakan terjadi saat para pekerja melakukan perbaikan smelter. Kegiatan tersebut dilakukan sejak dini hari sekitar pukul 05.30 WITA.

Sementara itu berdasarkan keterangan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melaporkan 51 pekerja menjadi korban ledakan tungku smelter ITSS. Dalam keterangan tersebut 12 orang dilaporkan meninggal dan 29 lainnya luka ringan dan berat.

“Jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang. Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan,” ujar Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangannya.

“Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing,” kata Dedy.