Laksamana Marquis Tōgō Heihachirō – prabowo2024.net

by -114 Views
Laksamana Marquis Tōgō Heihachirō – prabowo2024.net

Lahir pada 1848 dari keluarga bangsawan, Togo Heihachiro belajar menjadi seorang samurai sejak kecil, mengikuti jejak ayahnya. Namun, kisah hidupnya di dunia maritim dimulai setelah Insiden Namamugi pada tahun 1862. Pada saat itu, seorang pedagang Inggris dibunuh karena tidak menghormati seorang pejabat Jepang. Angkatan Laut Kerajaan Inggris menuntut kompensasi dan membombardir kota pelabuhan Jepang, Kagoshima, sebagai hukuman atas insiden tersebut. Pada usia 15 tahun, Togo berusaha membela kampung halamannya dengan membuat meriam di tepi pantai.

Setahun setelah insiden itu, Togo mendaftar di angkatan laut Jepang yang baru dibentuk, menjadikannya orang pertama yang melakukannya. Dia kemudian ditugaskan sebagai anak buah kapal selama perang saudara Jepang pada tahun 1868.

Togo kemudian menjadi seorang lulusan terbaik dalam kursus Perwira Angkatan Laut di Inggris, walaupun dia sering menghadapi rasisme dari teman-temannya di sana.

Kembali ke Jepang pada tahun 1878, Togo ditugaskan di sebuah kapal Inggris yang baru dibangun untuk Angkatan Laut Jepang. Enam tahun kemudian, dia diberi komando kapalnya sendiri dan berinteraksi dengan rekan-rekan dari armada Inggris, AS, dan Jerman.

Pada 1894, Togo diberi komando sebuah kapal penjelajah dalam Perang Tiongkok-Jepang yang pertama. Keberhasilannya dalam perang ini membuatnya mendapatkan pangkat Laksamana pada akhir konflik tersebut.

Setahun setelah itu, Togo diangkat sebagai kepala Akademi Angkatan Laut Jepang dan kemudian menjadi Wakil Laksamana. Selain fokus membangun kapabilitas SDM AL Jepang, Togo juga bertugas sebagai komandan armada tempur ketika Pemberontakan Boxer pecah di Tiongkok.

Pada tahun 1903, Togo menjadi Panglima Tertinggi AL Jepang dan memimpin Perang Rusia-Jepang. Walaupun kekuatan AL Jepang kalah dengan AL Russia, Togo menerapkan strategi perang berkelanjutan dan berhasil memenangkan perang tersebut.

Togo meninggal pada tahun 1934 di usia 86 tahun. Dia dihormati oleh sejumlah negara, termasuk Inggris dan AS, yang mengirimkan kapal parade angkatan laut untuk menghormatinya di Teluk Tokyo. Salah satu pengagum terbesarnya adalah Chester Nimitz, komandan pasukan angkatan laut AS di Pasifik selama Perang Dunia Kedua.

Source link