Letnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

by -124 Views
Letnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

Letnan Jenderal KKO (Purn.) Ali Sadikin adalah salah satu tokoh TNI yang sangat terkenal pada zamannya. Dia dikenal sebagai tokoh Marinir dan juga tokoh Angkatan Laut Indonesia. Pada masa itu, pasukan Marinir Indonesia masih dikenal dengan nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).

Pak Ali Sadikin terkenal sebagai seorang perwira pertempuran yang sangat berani dan karismatik. Namanya mulai dikenal di seluruh negeri ketika beliau menjadi komandan batalyon dengan pangkat kapten pada usia muda 26 tahun.

Salah satu operasi terkenal yang melibatkan Ali Sadikin adalah pendaratan KKO di Minahasa, Sulawesi Utara dalam operasi penumpasan Permesta. Di sana, pasukan KKO melakukan pendaratan amfibi di luar Kota Manado. Batalyon yang dipimpin oleh Ali Sadikin berhasil menjadi pelopor dalam perebutan Kota Manado dari pihak Permesta.

Setelah Kota Manado berhasil direbut, tugas selanjutnya adalah merebut kedudukan- kedudukan Permesta di kedalaman Minahasa. Pasukan TNI harus menaiki sebuah ketinggian untuk menuju Minahasa dari Kota Manado, melalui Kinilow. Di Kinilow, pasukan TNI bergantian berusaha untuk menembus pertahanan Permesta tetapi gagal. Pasukan Ali Sadikin akhirnya berhasil dengan melewati jalur-jalur tikus dan menyerang dari belakang, sehingga merebut letter S Kinilow dan memungkinkan pasukan TNI seluruhnya dapat maju merebut Tomohon dan kedudukan-kedudukan Permesta.

Prestasi ini membuat Ali Sadikin dinaikkan pangkat menjadi mayor dan kemudian menjadi Brigadir Jenderal KKO termuda saat itu. Dia dikenal sebagai ‘the boy general’, menjadi Jenderal KKO di usia 35 tahun.

Ali Sadikin kemudian menjadi salah satu favoritnya Bung Karno. Selama kariernya, ia pernah menjabat sebagai komandan KKO, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim, dan Gubernur DKI.

Prabowo Subianto juga mengenal Pak Ali Sadikin saat beliau menjabat sebagai Gubernur DKI. Ayahnya, Profesor Soemitro, adalah Menteri Perdagangan di kabinet Pak Harto, dan mereka berdua sering makan siang bersama. Prabowo mendengar bahwa Ali Sadikin, Profesor Soemitro, Muhammad Jusuf, dan Ibnu Sutowo menjadi kelompok perkawanan dalam pemerintah karena memiliki pandangan nasionalis yang sama.

Mereka punya pandangan nasionalis, ingin ekonomi berdiri sendiri, dan mendorong ekonomi kerakyatan, meskipun berasal dari aliran politik yang berbeda. Ali Sadikin berasal dari tentara profesional (Angkatan Laut) dan dekat dengan Bung Karno, sementara orang lain berasal dari aliran politik yang berbeda.

Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-jenderal-kko-purn-ali-sadikin/

Source link