Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim bahwa pembangunan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) berhasil menarik banyak investor. Kementerian ini memperkirakan bahwa selama 2024, lima kawasan destinasi wisata ini berhasil menarik investasi ratusan juta dolar.
“Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan, Kartika Listriana mengatakan bahwa DPSP ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional,” di kantornya, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Kartika mengatakan bahwa lima DPSP ini termasuk Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Likupang (Sulawesi Utara). Investasi yang masuk ke kawasan ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Di Danau Toba, selama 2023 telah masuk PMDN senilai US$ 35,15 juta dan PMA US$ 6,13 juta. Sementara di Borobudur, nilai investasi hampir mencapai US$ 200 juta, dengan rincian PMDN US$ 170,51 juta dan PMA US$ 24,99 juta.
Mandalika mencatatkan nilai investasi yang lebih tinggi yakni lebih dari US$ 250 juta dengan rincian US$ 211,47 PMDN dan US$ 53,65 juta PMA. Adapun di Likupang, PMDN yang masuk tercatat US$ 34,59 juta dan PMA US$ 10,87 juta, serta di Labuan Bajo mencatatkan PMDN senilai US$ 28,91 juta dan PMA senilai US$ 70,86 juta.
Investasi di kawasan tersebut telah berhasil menarik event-event dunia untuk diselenggarakan di lima kawasan tersebut. Seperti gelaran MotoGP di Mandalika, F1 Power Boat di Danau Toba, serta perayaan Waisak di Borobudur.
Gelaran acara internasional itu berhasil meningkatkan devisa negara mencapai US$ 10,46 miliar dan pada 2024 ditargetkan mencapai US$ 13,08 miliar.