Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak gencatan senjata di Gaza dan meminta pembebasan seluruh tawanan tanpa syarat dalam konflik antara Israel dan Gaza yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 lalu.
“Banyak orang meninggal tragis di bawah puing-puing bangunan,” kata Guterres dalam pernyataan resmi yang dikutip dari situs PBB, Sabtu (2/3/2024).
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyatakan Guterres juga meminta agar semua bantuan diizinkan masuk ke Gaza untuk semua yang membutuhkan.
Kematian di Gaza terus meningkat, sementara warga Palestina berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan bantuan secepat mungkin.
“Meskipun sudah 5 bulan berlalu sejak perang brutal dimulai, kondisi di Gaza masih mengejutkan kita semua,” kata Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths, melalui akun pribadinya.
Dia menambahkan bahwa kehidupan di Gaza hancur dengan cepat karena serangan Israel dari udara, darat, dan laut terus berlanjut. Bangunan hancur dan warga sipil terhimpit dalam ketakutan dan ketidakpastian.
Selama kekacauan ini, masih ada kekhawatiran akan serangan Israel di Rafah, di mana lebih dari satu juta orang mencari perlindungan dari kekerasan. Rafah diserang setiap hari, menurut Georgios Petropoulos, kepala sub-kantor OCHA di Gaza.
Para pejabat PBB memperingatkan akan terjadi krisis kelaparan yang menakutkan jika bantuan tidak mencapai Gaza dengan lebih banyak. Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa enam bayi telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi.
Pusat kesehatan dan rumah sakit di Gaza bergulat dengan serangan dan kekurangan pasokan, sementara pengiriman bantuan terhenti di perlintasan perbatasan.
PBB juga mendesak 17 LSM di Uni Eropa untuk mengembalikan dana ke UNRWA sebagai badan bantuan utama bagi pengungsi Palestina. Para donor menunda pendanaan tersebut setelah tuduhan Israel terhadap anggota staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada bulan Oktober lalu.
UNRWA, yang melayani hampir 6 juta warga Palestina di berbagai wilayah, memperingatkan bahwa penangguhan pendanaan dapat berdampak pada bantuan penyelamatan jiwa bagi lebih dari dua juta orang.
PBB menekankan pentingnya dukungan kemanusiaan dan kebenaran dalam menghadapi konflik yang terus berkecamuk di Gaza.