Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC menunjukkan peningkatan kinerja keuangan sepanjang tahun 2023. Peningkatan utamanya terjadi dengan komitmen Perusahaan dalam meningkatkan akuntabilitas.
Selain itu, BNC terus mencatat berbagai pencapaian yang baik, mulai dari peningkatan fitur transaksi dan produk perbankan yang semakin lengkap bagi pengguna. Pertumbuhan bisnis juga terjaga secara berkelanjutan dari waktu ke waktu.
“Kami dalam tahap Road to Profitability. BNC berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja positif hasil dari penerapan prinsip kehati-hatian dan berbagai inisiatif yang kami lakukan,” kata Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/3/2024).
Perbaikan kinerja operasional dan bisnis terlihat dari peningkatan kualitas kredit yang baik, pendapatan bunga yang meningkat, dan efisiensi operasional. Hal ini menjadi dasar yang kuat untuk membuat BNC terus berkembang. “Kami yakin bisa mencapai laba sepanjang tahun 2024 ini,” tegasnya.
Di tahun ketiganya setelah berubah menjadi bank digital, BNC fokus pada prinsip perbankan yang lebih berhati-hati dan akuntabel. Per 31 Desember 2023, BNC telah mengalokasikan kredit sebesar Rp 10,78 triliun, naik 5,26% dibandingkan tahun 2022. Penyaluran kredit yang dikelola dengan lebih baik membawa kualitas kredit yang baik dengan NPL net sebesar 0,95%.
Dari sisi pendanaan, DPK BNC mencapai Rp 13,87 triliun per 31 Desember 2023. Perusahaan berkomitmen untuk terus melengkapi produk dan layanan, khususnya produk Tabungan, serta memperluas ekosistemnya untuk meningkatkan komposisi CASA di tahun 2024. Sementara LDR meningkat menjadi 77,73% di tahun 2023 dari 70,89% di tahun sebelumnya.
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) juga meningkat secara signifikan, sebesar 86,32% tahun 2023 menjadi Rp 3,54 triliun, dibandingkan dengan Rp 1,90 triliun di tahun 2022.
BOPO BNC mengalami penurunan sebesar 15,01% di tahun 2023, dari 127,28% di tahun 2022 menjadi 112,27% di tahun 2023. Total aset juga sedikit turun dari Rp 19,69 triliun di Desember 2022 menjadi Rp 18,17 triliun di Desember 2023.
Kinerja keuangan ini membawa BNC mampu menurunkan kerugian menjadi Rp 573 miliar per Desember 2023, dari Rp 789 miliar di Desember 2022.
BNC memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit minimal 20% di tahun 2024 dengan tetap hati-hati dan terukur. Perusahaan akan terus melengkapi produk dan layanannya serta memperluas ekosistem dengan mitra strategis guna meningkatkan penghimpunan dana.
Memasuki tahun keempat setelah transformasi, BNC berkomitmen meningkatkan daya saing Bank dalam memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat dan meningkatkan kredibilitas Bank sebagai bank digital pilihan masyarakat.
Sebagai bank yang inovatif, BNC akan terus mengembangkan produk dan layanannya. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan mitra strategis untuk menyediakan produk perbankan yang lebih luas dengan penerapan tata kelola yang baik.
“Langkah-langkah ini merupakan komitmen BNC dalam memberikan pengalaman perbankan berbasis digital yang aman, nyaman, dan lengkap bagi masyarakat,” tutup Aditya.
(Artikel ini disponsori)