Kontroversi Ronaldo Telanjang Dada dan Istri Berbikini di Arab Saudi-Menimbulkan Tanda Tanya

by -102 Views
Kontroversi Ronaldo Telanjang Dada dan Istri Berbikini di Arab Saudi-Menimbulkan Tanda Tanya

Arab Saudi kembali membuat heboh. Kali ini karena tersebarnya foto telanjang dada Cristiano Ronaldo dan istrinya Georgina Rodriguez yang berbikini di pantai Arab Saudi. Ronaldo sendiri kini berkarier di klub Arab Saudi, Al-Nassr. Setidaknya ada tiga foto yang diunggah Ronaldo dan keluarganya di negara Islam tersebut.

“Recharging in Saudi Arabia with the family,” katanya dalam unggahan tersebut, seperti dilansir CNBC Indonesia, Senin.

Lalu, bagaimana aturan Arab Saudi sebenarnya? Apakah hal tersebut diperbolehkan?

Hal ini sebenarnya bukan isu baru. Arab Saudi yang terkenal sangat konservatif kini berangsur-angsur lebih modern dan terbuka. Pengurangan beberapa struktur sosial yang ketat terjadi berkat modernisasi dan adanya kebebasan berpendapat. Dahulu kerajaan Islam sangat mengatur banyak hal, hingga persoalan privasi seperti pakaian individu, terutama kepada kaum perempuan, namun kini tidak.

Khusus pantai bikini, Arab Saudi sebenarnya telah mengizinkan itu di pantai Pure Beach, sebagaimana dilaporkan AFP sejak 2021. Ini adalah pantai privat yang terletak di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer dari kota internasional Jeddah. Untuk masuk ke sini, tiap orang harus mengeluarkan kocek 300 riyal (sekitar Rp 1,2 juta). Warga juga bisa menikmati musik dan tarian sekaligus bermain air.

Sebenarnya ini bukan kebijakan mengejutkan pertama. Pada tahun 2019, Arab Saudi mengeluarkan aturan bahwa pasangan yang belum menikah sekarang akan diizinkan untuk berbagi kamar saat berlibur di negara tersebut. “Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional baru-baru ini menyetujui peraturan baru akomodasi pariwisata,” kata seorang juru bicara kepada CNN International kala itu.

Peraturan ini dibuat untuk menarik 100 juta pengunjung tahunan, baik internasional maupun domestik, pada tahun 2030 mendatang. Saat ini Arab Saudi juga sedang membangun resor dan memperbaiki situs-situs bersejarahnya.

Pada tahun 2018, negeri Raja Salman juga memberikan izin bagi bioskop untuk berdiri dan beroperasi di negara tersebut setelah 35 tahun kebijakan itu tidak diberlakukan. Hal ini terkait ramalan IEA (The International Energy Agency) dalam “Outlook Energy 2021” yang menyebut permintaan minyak akan turun hingga 104 juta barel per hari (mb/d) pada pertengahan 2030-an dan kemudian turun sangat sedikit hingga 2050. Pada tahun 2030 dan 2050, permintaan minyak untuk transportasi jalan global menurun.

Berdasarkan data BP Statistical Review, Saudi Arabia memiliki cadangan minyak sebesar 297.500 mb dan menjadi negara yang memiliki cadangan terbesar kedua di dunia dengan porsi 17,2% dari total cadangan minyak dunia. Saudi Arabia berada di urutan kedua dengan produksi 11.039 mb/d.

Prediksi menurunnya harga membuat kerajaan Raja Salman berpikir keras. Sejumlah aturan direvisi untuk mengantisipasi hal ini.