Pada Kamis (4/4/2024), Boehringer Ingelheim mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian karyawan penjualannya. Keputusan ini diambil karena buruknya kinerja penjualan obat Cyltezo.
Cyltezo adalah obat resep versi biosimilar yang dibuat mirip dengan obat biologis Humira dari AbbVie, yang digunakan untuk mengatasi arthritis di Amerika Serikat. Boehringer Ingelheim berencana untuk mengurangi tim penjualan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dan beralih ke model penjualan hybrid, baik secara langsung maupun virtual, pada tanggal 30 Juni.
Keputusan ini diambil karena mayoritas manajer manfaat farmasi (PBM) masih memilih merek Humira dalam daftar obat mereka untuk penggantian biaya, sehingga mengurangi penggunaan versi biosimilarnya, termasuk Cyltezo. Meskipun sembilan biosimilar diluncurkan di AS tahun lalu, AbbVie masih mendominasi lebih dari 98% pasar Humira.
Boehringer Ingelheim meluncurkan Cyltezo di AS pada bulan Juli dan berhasil menjual total 1.487 resep, sementara lebih dari 2,8 juta resep Humira telah ditulis selama periode yang sama. Humira sendiri merupakan obat resep terlaris di dunia dengan penjualan tahunan mencapai US$22 miliar pada tahun 2022.
Obat-obatan biologis kompleks seperti Humira tidak dapat diduplikasi persis seperti obat generik setelah hak patennya habis, sehingga dikenal sebagai biosimilar. Boehringer Ingelheim menawarkan Cyltezo dengan diskon 5%-81% dari harga jual Humira pada tahun 2023 sebesar US$6.922 per bulan.
Cyltezo Boehringer adalah produk biosimilar pertama yang diizinkan untuk dipertukarkan di AS tanpa konsultasi dengan pembuat resep. Meskipun begitu, kinerja penjualan Cyltezo masih jauh di bawah Humira, yang telah mengalami penurunan penjualan akibat persaingan dengan obat kanker Keytruda dari Merck & Co.