Pemda Kuningan Kerjasama dengan TNGC untuk Memperbaiki Masalah Kohe di Wilayah Cigugur dengan Pembangunan IPAL

by -162 Views
Pemda Kuningan Kerjasama dengan TNGC untuk Memperbaiki Masalah Kohe di Wilayah Cigugur dengan Pembangunan IPAL

SiwinduMedia.com – Menyikapi banyaknya laporan warga mengenai pembuangan limbah ternak yang tidak tepat sasaran, Penjabat Bupati Kuningan, Iip Hidajat langsung memberikan perhatian khusus terhadap masalah tersebut.

Mengingat dampak yang ditimbulkan sangat merugikan banyak warga, berbagai pencemaran lingkungan terjadi karena masalah kotoran hewan (kohe) ini. Dari pencemaran air, udara, hingga tanah.

Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Pemerintah Daerah Kuningan bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Ciremai sedang membangun Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.

Pada Kamis (02/05/2024), Iip Hidajat meninjau pembangunan IPAL yang diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan kohe yang telah mencemari lingkungan selama bertahun-tahun.

Populasi sapi perah di Kecamatan Cigugur mencapai 6.129 ekor dan sapi potong sebanyak 241 ekor yang tersebar di 4 Koperasi besar di daerah tersebut. Dengan total sapi mencapai 6.370 ekor, total kotoran yang dihasilkan mencapai 248 ton per hari.

Karena hampir seluruh peternak tidak memiliki sarana dan prasarana penanganan limbah kotoran, dan juga adanya keterbatasan kepemilikan lahan di sekitar kandang.

Akibat minimnya pengetahuan dan kesadaran akan dampak yang ditimbulkan, limbah kotoran sapi akhirnya dibiarkan menumpuk di kandang selama berhari-hari. Hal ini menyebabkan pencemaran tanah dan air permukaan ketika kotoran terbawa oleh aliran hujan ke daerah yang lebih rendah.

Sebelumnya, terdapat satu IPAL di Lamping Kidang, Cisantana, namun tidak mampu mengakomodir pembuangan seluruh kotoran ternak.

Oleh karena itu, pembangunan IPAL kedua yang lebih besar ini diharapkan mampu menampung kotoran sapi sehingga tidak lagi menimbulkan pencemaran.

Sekretaris Desa Cisantana menyatakan bahwa IPAL ini dibangun di lahan seluas 168 M² yang merupakan hasil hibah dari TNGC.

“Kami berterima kasih atas perhatian dari Pak Pj Bupati dan TNGC sehingga IPAL ini dibangun untuk menyelesaikan masalah kotoran hewan di Desa Cisantana. Namun kami masih membutuhkan akses jalan yang memadai ke IPAL untuk proses pengangkutan kotoran,” ucapnya.

Iip Hidajat menanggapi bahwa pembangunan IPAL ini merupakan langkah awal untuk menyelesaikan masalah kohe di sekitar Kecamatan Cigugur.

Terima kasih dan apresiasi disampaikan kepada TNGC karena telah bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah ini. Ke depan, akan diupayakan pengadaan jalan, seperti JUT ternak agar kotoran dapat diangkut dalam rangka pengolahan biogas.

“Ibaratnya, jika IPAL ini sukses, maka akan dibangun IPAL selanjutnya sehingga kualitas peternakan di Kuningan akan menjadi lebih baik, karena kandang bersih, bebas kotoran sehingga susu yang dihasilkan pun menjadi semakin baik dan berkualitas,” ujar Iip.