Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah secara resmi memberikan proposal untuk gencatan senjata di Gaza pada akhir pekan yang lalu. Hal ini disampaikannya dalam pidato yang disiarkan di televisi dari Gedung Putih, Jumat waktu setempat.
Menurut Biden, perang di wilayah tersebut harus diakhiri. Israel telah menawarkan peta jalan baru, sementara Hamas hanya perlu menerimanya.
Proposal tersebut terdiri dari tiga fase penting, yaitu gencatan senjata, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta rekonstruksi Gaza. Seorang pejabat senior AS mengatakan rencana tersebut terdiri dari empat setengah halaman.
Biden menyatakan bahwa Hamas telah menerima proposal tersebut pada Kamis pekan lalu, sementara Israel menerimanya pada Jumat.
Dalam fase pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu. Ini mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza, pembebasan sandera termasuk perempuan dan lanjut usia, serta tahanan Palestina. Warga sipil Palestina akan dapat kembali ke rumah dan lingkungannya, dan bantuan kemanusiaan akan disalurkan secara efektif setiap harinya.
Fase kedua adalah upaya untuk mengakhiri permusuhan secara permanen. Negosiasi untuk tahap ini mungkin memakan waktu lebih dari enam minggu, namun gencatan senjata akan tetap berlanjut selama perundingan.
Sementara itu, fase ketiga adalah rekonstruksi Gaza secara besar-besaran. Washington akan bekerja dengan mitranya untuk membangun kembali rumah, sekolah, dan rumah sakit di Gaza.
Hamas menyatakan siap untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan proposal apapun yang didasarkan pada gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, pemulangan pengungsi, dan pertukaran tahanan.
Israel juga merespons proposal tersebut, dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi wewenang kepada tim perundingannya untuk menyampaikan kesepakatan tersebut. Namun, perang tidak akan berakhir sampai semua tujuan tercapai, termasuk kembalinya sandera dan penghancuran militer Hamas.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel sedang mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas di Gaza setelah perang melawan kelompok Palestina itu.
Artikel Selanjutnya: Biden Respons Militer AS Dibombardir di Yordania, Siap Balas Dendam
(sef/sef)