Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat keberadaan “harta karun” berupa sumber daya lithium dan boron di wilayah Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Lithium, yang saat ini sedang diburu oleh dunia termasuk Indonesia, berfungsi sebagai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.
Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin, mengungkapkan bahwa potensi lithium yang besar ditemukan di Wilayah Bledug Kuwu, Jawa Tengah. Saat ini, fokus penelitian sedang dilakukan pada temuan sumber lithium baru di wilayah tersebut.
Menurut Awaluddin, sumber daya lithium di wilayah tersebut berasal dari brine system atau lumpur dan air. Sampel air dan lumpur tersebut dikaji dengan dikeringkan yang akan menghasilkan kadar lithium hingga 10 kali lipat.
Selain lithium, wilayah tersebut juga menyimpan mineral boron yang dapat dimanfaatkan untuk teknologi bahan bakar hidrogen. Penelitian untuk menemukan lithium di wilayah Bledug Kuwu telah dimulai sejak 2020, namun kajian intensif dilakukan mulai tahun 2023 karena tertunda akibat pandemi Covid-19.
Perusahaan asal Prancis, Eramet Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi potensi lithium di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang akan dieksplorasi adalah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebutkan bahwa apabila lithium ditemukan di Indonesia, akan diprioritaskan untuk dimanfaatkan di dalam negeri. Lithium merupakan mineral penting bagi industri baterai kendaraan listrik dan dapat menjadi penghubung industri tersebut dalam negeri.
Indonesia juga memiliki mineral lain seperti nikel dan kobalt yang mendukung industri baterai kendaraan listrik. Dengan potensi lithium di Bledug Kuwu, Indonesia diharapkan dapat menjadi produsen industri baterai kendaraan listrik yang mandiri.
Berita ini merupakan petikan dari CNBC Indonesia.
