SiwinduMedia.com – Thony Indra Gunawan adalah salah satu kandidat Bakal Calon Bupati Kuningan pada Pilkada 2024 ini. Namun dalam perjalanannya dia menyatakan pamit untuk mundur dari bursa Pilkada 2024.
Alasan kuat Thony Indra Gunawan mundur dari Bursa Pilkada 2024 ini, dikarenakan restu keluarga. Dia sendiri berprinsip keluarga adalah nomor satu, jadi harus menjadi prioritas dalam mengambil segala keputusan, termasuk pada bursa Pilkada 2024 ini.
Meskipun langkah politik yang dijalaninya cukup matang dan tinggal beberapa tahap lagi untuk mendapatkan restu dari partai politik, namun kembali lagi, keluarga yang sejak awal masih bimbang dan belum siap jika dirinya maju, menjadi keputusan dirinya untuk mengikhlaskan tidak mengikuti bursa Pilkada 2024 ini.
“Saya sudah bulat tidak akan maju di bursa Pilkada kali ini, karena memang orangtua saya belum mengizinkan, dan saya juga sudah melaporkan kepada partai – partai yang menerima saya untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati, seperti PKB, PPP dan Partai Nasdem,” ujar Thony dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/6/2024).
Thony menyampaikan mohon maaf kepada seluruh simpatisan, relawan yang telah berjuang selama ini, dan dia tetap akan berkontribusi untuk kuningan lebih baik kedepannya dengan jalan yang dia tempuh.
“Membangun kuningan lebih baik, bukan hanya lewat bupati saja, tapi dengan memberikan sumbangsih pemikiran juga bagian membangun kuningan kedepan lebih baik,” kata Thony.
Tak lupa Thony juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para ketua partai, baik dari PKB, PPP dan Partai Nasdem, atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada dirinya.
“Terima kasih banyak untuk pak Ujang (Ketua PKB), Pak dokter Toto (Ketua PPP) dan Pak Chartam (Ketua Partai Nasdem), yang telah menyambut saya diawal dan mengawal selama proses, dan menganggap saya seperti keluarga sendiri,” ujar Thony.
Thony juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat yang selama ini memberikan dukungan penuh dan memberi inspirasi. Ia berharap kaum muda kuningan dan masyarakat tetap semangat serta terus berperan aktif dalam pembangunan Kuningan, karena masa depan daerah ini ada di tangan kita semua.
“Saya berharap semangat perubahan dan inovasi yang selama ini kita bangun bersama tidak padam. Saya tetap berkomitmen untuk berkontribusi bagi kemajuan Kuningan melalui berbagai cara yang memungkinkan. Kaum muda Kuningan adalah harapan kita, dan saya percaya kita bisa terus maju dan berkarya untuk daerah yang kita cintai,” ungkap Thony
Terpisah, Mewakili Pemuda, Aras selaku Ketua PC GP Ansor Kuningan. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Thony Indra Gunawan yang mana pernah menyempatkan untuk bersilahturahmi dengan dirinya dan menjelaskan ide gagasan untuk Kuningan lebih baik kedepannya. Namun dia juga menyayangkan sosok ideal mewakili pemuda di Kabupaten Kuningan bisa tampil dan memimpin kuningan kedepan itu memutuskan untuk mundur.
“Sayang sekali, padahal A Thony itu orangnya baik, ide gagasannya luar biasa untuk menyehatkan kembali Kuningan yang sedang sakit ini. Dan dari semua kandidat mungkin hanya dia yang bisa untuk membawa Kuningan lebih baik ke depannya,” jelas Aras
Sementara itu, Kepala Desa Lengkong Irfan Fauzi juga menyayangkan sosok Thony Indra Gunawan mundur di Pilkada ini, tapi baginya apapun keputusan itu dia tetap mendukung, meski secara kedekatan bukan hanya sebatas pada bursa Pilkada ini, tapi sudah cukup lama kenal.
“Beliau itu berkepribadian yang baik, ketika elektabilitas mulai menanjak, tapi disisi lain dihadapkan di posisi sulit, karena tidak mendapat restu dari orangtua, sebagai sahabat beliau walau selama 7 tahun ini hanya berinteraksi via media social dan baru berinteraksi sekali, saya sudah bisa simpulkan bahwa Thony adalah orang yang baik,arif dan bijaksana,” ungkap Irfan.
Dengan sikap kesatria Thony yaitu dengan menghormati keputusan orangtua khususnya seorang ibu, lanjut Irfan, itu sudah bisa disimpulkan beliau sosok yang baik. Meskipun sekali lagi, dia menyayangkan dengan segala potensi dan jaringan yang dimiliki Thony, sangat berpeluang besar untuk membangun kuningan kearah yang lebih baik.
“Tapi saya sangat hormati dan apresiasi ketika beliau lebih menghargai orangtau, semoga kang Thony masih bisa ikut berpartisipasi untuk membangun kuningan walau tidak sebagai sosok eksekutif di kuningan,” ungkap Irfan.
Sementara itu, Mantan Ketua KPU sekaligus Praktisi Pemilu, Heni Susilawati mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran sosok Tonny sebagai tokoh muda dalam proses kandidasi (bakal calon Bupati/Wakil Bupati Kuningan). Bahkan dia juga respek yang sedalam-dalamnya atas proses sosialisasi dan edukasi kandidasi kepada warga Kabupaten Kuningan melalui berbagai ikhtiar.
“Namun, right to be candidate membuka berbagai kemungkinan yg sangat dinamis. Termasuk kemungkinan tidak melanjutkan ke tahapan berikutnya. Dalam Pilkada Kuningan ada juga bakal pasangan calon yang tidak melanjutkan pencalonan di tahap perbaikan syarat calon. Itu pernah terjadi di daerah kita, ” Ungkap Heni.
Jadi, lanjut Heni, jika sosok Tony mengundurkan diri (sebelum tahapan pencalonan dimulai 27-29 Agustus 2024), maka itulah dinamisnya.
“Dan tentu setiap kandidat baik sendiri atau dengan pasangan calon punya alasan mengapa mengundurkan diri. Baik alasan personal calon, atau alasan institusi dalam syarat pencalonan, ” Kata Heni.
Di tempat berbeda, KH Didin Misbahuddin selaku Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kuningan menyebutkan langkah yang diambil Thony Indra Gunawan sudah tepat, dan itu menunjukan bahwa dia mengerti akan agama, dimana dia taat atas perintah orangtua. Dalam hadist Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah Rasulullah SAW bersabda Orangtua adalah pintu surge paling tengah. Jika mau kau boleh Menyia – yiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya.
Selain itu, ada Hadist dimana Rasullulah bersabda, Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rizkinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orangtuanya dan menyambung silahturahmi. (HR. Ahmad).
“Terkahir Nabi Muhammad SAW bersabda, Ridha Allah berada kepada Ridha Kedua orangtua, sedangkan Murka-Nya berada pada murka keduanya. (HR. At Tizmidzi, Ibnu Hibban dan Al Hakim),” jelas Kyai Didin.