Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI-ICMA) baru-baru ini mengadakan seminar tentang kontribusi pertambangan batu bara dalam membangun Sumatera Selatan. Seminar ini membahas kontribusi pertambangan batu bara di Sumatera Selatan serta peran penting jalur logistik untuk batu bara di wilayah tersebut.
Sumatera Selatan merupakan provinsi terbesar ketiga penghasil batu bara di Indonesia. Menurut data dari Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, produksi batubara di wilayah tersebut pada tahun 2023 mencapai 105,8 juta ton.
Sekretaris Jenderal APBI-ICMA, Haryanto Damanik, menyampaikan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan daerah dalam era transisi energi untuk mendukung target emisi nol Pemerintah pada tahun 2060. Pengelolaan lingkungan juga memiliki peran penting dalam upaya mereduksi karbon, dan perusahaan pertambangan telah terbukti melakukan pengelolaan lingkungan yang baik.
Selain itu, dalam pertambangan di Sumatera Selatan, juga perlu membahas mengenai kesiapan logistik. Saat ini, terdapat dua jalur transportasi darat dan air yang berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Sektor logistik ini juga menjadi peluang investasi yang menarik untuk mendukung produktivitas perusahaan pertambangan batu bara di Sumatera Selatan.
APBI-ICMA terdiri dari 161 anggota, yang terdiri dari produsen batubara dan jasa penunjang batubara. Di Sumatera Selatan, terdapat 16 perusahaan anggota APBI-ICMA. Anggota APBI-ICMA berperan dalam penerimaan negara, dengan hampir 80% penerimaan negara sektor pertambangan berasal dari anggota APBI.
Pemerintah terus berupaya memperbaiki tata kelola pertambangan dengan meluncurkan aplikasi SIMBARA. Dengan digitalisasi, seluruh kegiatan pertambangan tercatat secara transparan dan berdampak pada peningkatan penerimaan negara.
Anggota APBI-ICMA berkontribusi terhadap 65% produksi batubara nasional per tahun 2023. Di Sumatera Selatan, produksi batubara berkolerasi dengan tingkat pengangkutan. Pengangkutan batubara dengan moda kereta api telah mengalami peningkatan signifikan, dan diharapkan terus meningkat untuk mendukung produksi batubara.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Ditjen Minerba, Kementerian ESDM, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, serta perwakilan dari PT Kereta Api Indonesia, PT Kereta Api Logistik, dan penambang batubara lainnya.