LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [RADEN PANJI MUHAMMAD NOER]

by -416 Views
LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [RADEN PANJI MUHAMMAD NOER]

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Salah satu hal yang saya pelajari tentang kepemimpinan dari Cak Noer dapat dirumuskan dalam kalimat singkat yang dia sampaikan kepada saya sendiri: ‘Prabowo, tugas seorang pemimpin sangat sederhana. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan tertindas dapat tertawa’.

Logikanya sederhana: jika orang miskin dalam keadaan kekurangan, tetapi mereka dapat tertawa, maka itu berarti mereka percaya bahwa ada harapan. Mereka berharap bahwa seorang pemimpin dapat mengatasi kesulitan tersebut. Itulah tugas seorang pemimpin, menurut Cak Noer. Saya menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang bijaksana dan mendasar yang tidak akan pernah saya lupakan.

Tugas seorang pemimpin adalah bekerja agar orang miskin, tertindas, dan lemah dapat bahagia. Ketika seseorang tertawa, itu berarti dia bahagia. Kebijaksanaan Cak Noer sekarang menjadi filosofi kepemimpinan saya.

Pak Mohammad Noer lebih dikenal sebagai Cak Noer. Saya hanya mengenalnya setelah dia pensiun. Saya bertemu dengannya secara singkat ketika dia menjadi duta besar untuk Perancis. Kemudian saya memiliki kesempatan untuk berbicara lebih dalam dengannya setelah dia pensiun dan kembali ke Surabaya.

Sebagai Gubernur Jawa Timur, dia dikenal dekat dengan rakyatnya. Saya merasa perlu untuk berdiskusi dengannya ketika saya menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Indonesia (HKTI). Mungkin dia tahu bahwa saya juga sangat peduli dengan kondisi pertanian dan nasib petani di Indonesia. Dia menerima tawaran saya untuk memberikan pembekalan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Kemudian, saya memiliki beberapa percakapan dengannya.

Banyak pandangannya tentang pembangunan ekonomi pedesaan, serta ekonomi rakyat, sejalan dengan pandangan saya. Kami berdua percaya bahwa Indonesia dapat mandiri dan harus mandiri. Kami berdua ingin memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani, yang sangat penting untuk keamanan pangan dan kemandirian bangsa.

Dari banyak ceritanya, ada beberapa poin menarik yang perlu dicatat. Pertama, dia mengatakan bahwa dia sering membawa semua staf utamanya untuk melakukan perjalanan dari desa ke desa. Dia mengatakan bahwa dia sering mengadakan pertemuan di balai desa, balai kecamatan, dan balai kabupaten. Sekali sebulan, dia akan bekerja di luar ibu kota selama dua hingga tiga minggu dan bekerja di kantor desa dan kecamatan. Begitulah dia bisa mengamati dan mendengarkan masalah yang dihadapi masyarakat.

Salah satu pelajaran dalam kepemimpinan yang diajarkan kepadaku adalah kalimat sederhana. Dia mengatakan kepadaku: ‘Tugas seorang pemimpin yang baik sangat sederhana. Seorang pemimpin harus menciptakan kondisi agar rakyatnya bisa tersenyum.’ Bahasa Jawa-nya: yen wong cilik iso gemuyu. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang kecil (orang miskin) bisa tersenyum.

Ini memiliki makna besar bagiku. Jika orang miskin bisa tersenyum, mereka sedang dalam perjalanan untuk mengatasi kemiskinan mereka. Itu berarti mereka memiliki cukup makanan, dan anak-anak mereka bisa pergi sekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa biaya. Jadi meskipun kalimatnya singkat, maknanya memiliki dampak yang sangat besar dan dalam bagi saya. Itulah motto saya dalam semua kampanye politik saya. Saya akan bekerja agar rakyat Indonesia bisa tersenyum. Terutama orang miskin.

Source link