BMKG Mengungkap Gempa Megathrust di Indonesia Akan Terjadi, Zona Merah Harus Diwaspadai

by -7 Views

Gempa megathrust menjadi topik hangat belakangan ini di Indonesia. Banyak warga yang membicarakan dan khawatir dengan kejadian ini setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulau Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono memperingatkan bahwa gempa dari dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal menunggu waktu.

Alasan utamanya adalah dua zona tersebut sudah lama tidak mengalami gempa atau memiliki celah seismik yang berumur lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklusnya sendiri dalam rentang waktu hingga ratusan tahun.

Meskipun demikian, BMKG belum dapat memastikan kapan bencana alam tersebut akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa pihaknya terus mengingatkan isu ini agar masyarakat siap menghadapi dampak dari megathrust di Indonesia.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap megathrust. Salah satunya adalah dengan memasang sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

Selain itu, pihak BMKG juga aktif dalam edukasi masyarakat lokal maupun internasional mengenai mitigasi bencana, termasuk dalam hal menyiapkan infrastruktur mitigasi seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan shelter tsunami.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemeliharaan terhadap sistem peringatan dini yang telah dihibahkan ke pemerintah daerah, serta menyebarluaskan peringatan dini bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi gempa megathrust yang dapat terjadi di Indonesia.