Modal Baru Ukraina Rp121 Triliun, Menggempur Pasukan Putin

by -38 Views
Modal Baru Ukraina Rp121 Triliun, Menggempur Pasukan Putin

Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp121,2 triliun untuk Ukraina, sebagai bagian dari komitmen besar untuk membantu Kyiv menghadapi invasi Rusia. Pengumuman ini disampaikan dalam kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Washington, Kamis (26/9/2024). Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan militer Ukraina dan memberikan keunggulan di medan perang.

Biden menyatakan bahwa dukungan ini penting agar Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia. Salah satu komponen penting dari bantuan ini adalah pengiriman pertama senjata presisi bernama Joint Standoff Weapon, sebuah bom canggih dengan jarak jangkau hingga 130 km yang mampu menyerang sasaran dengan akurasi tinggi. Bom ini akan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk menyerang posisi Rusia dari jarak yang lebih aman, memberikan peningkatan signifikan pada persenjataan mereka.

Paket bantuan ini juga mencakup tambahan baterai pertahanan udara Patriot dan rudal Patriot, serta penguatan pertahanan udara Ukraina melalui penyediaan sistem udara tak berawak dan amunisi udara-ke-darat. Biden juga memerintahkan Pentagon untuk memperluas pelatihan bagi pilot Ukraina, termasuk mendukung pelatihan tambahan bagi 18 pilot F-16 pada tahun depan.

Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Biden dan Kongres AS atas dukungan tersebut, dengan menyebutkan bahwa Ukraina akan menggunakan bantuan tersebut “dengan cara yang paling efisien dan transparan.” Di media sosial, Zelensky menegaskan pentingnya bantuan ini, terutama baterai Patriot, drone, dan rudal jarak jauh dalam melindungi rakyat Ukraina.

Kritik dari Partai Republik semakin meningkat terhadap bantuan untuk Ukraina. Beberapa tokoh Republik, termasuk mantan Presiden Donald Trump, secara terbuka mengkritik Zelensky. Trump menuduh Zelensky menolak membuat kesepakatan damai dan menyalahkan pemerintahan Biden, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris, atas terjadinya invasi Rusia.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat telah menjadi pendukung utama Kyiv dalam upaya mereka untuk mempertahankan diri. Bantuan terbaru ini dirancang untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina, yang selama ini telah menjadi prioritas dalam melindungi infrastruktur vital negara tersebut dari serangan Rusia. AS juga berencana untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi Grup Kontak Pertahanan Ukraina di Jerman bulan depan, yang akan melibatkan lebih dari 50 negara yang mendukung Ukraina. Ini merupakan upaya untuk mengoordinasikan bantuan dan memastikan bahwa Ukraina memiliki semua yang mereka butuhkan untuk menghadapi ancaman dari Rusia.