Bahlil Menyebut Pengurusan Eksplorasi Migas di Indonesia Mencapai 300 Izin

by -28 Views
Bahlil Menyebut Pengurusan Eksplorasi Migas di Indonesia Mencapai 300 Izin

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa percepatan perizinan di sektor migas akan menjadi salah satu prioritas. Proses perizinan untuk eksplorasi migas di Indonesia selama ini membutuhkan setidaknya 300 izin. Salah satu fokus penataan dalam pengelolaan sektor hulu migas RI adalah peningkatan lifting minyak bumi.

Konsumsi minyak di Indonesia mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, sedangkan produksi nasional hanya 600 ribu barel. Hal ini menyebabkan tingginya impor minyak yang berdampak pada devisa negara.

Untuk mengatasi masalah ini, Bahlil menyebutkan langkah-langkah yang diambil, seperti reaktivasi sumur-sumur idle dan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) pada sumur-sumur eksisting, seperti yang dilakukan Pertamina di Blok Rokan, Riau. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

Selain itu, percepatan perizinan di sektor migas juga menjadi prioritas Bahlil. Ia menyoroti lambatnya proses izin yang membutuhkan hingga 300 izin untuk eksplorasi migas. Meskipun layanan perizinan di ESDM sudah berbasis Online Single Submission (OSS), sistem ini masih perlu penyederhanaan agar lebih efisien dan cepat. Penyempurnaan OSS akan menjadi bagian dari upaya Kementerian ESDM untuk mempercepat proses perizinan.

Bahlil juga menyoroti pentingnya meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Indonesia masih kekurangan 8,1 GW atau sekitar 8% dari target bauran energi 23% di tahun mendatang.

Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.