4 Pembaruan Konflik Arab-Israeli, Persiapan Rencana Sebelum Pemilu Amerika Serikat

by -4 Views
4 Pembaruan Konflik Arab-Israeli, Persiapan Rencana Sebelum Pemilu Amerika Serikat

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah masih terus berlanjut. Serangan terus dilakukan setelah kematian Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Bahkan, Israel semakin agresif dalam serangannya.

Berikut adalah update terkait situasi di Timur Tengah saat ini, yang dikumpulkan dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Sabtu (19/10/2024).

Israel Siapkan Rencana Sebelum Pemilu AS

Mengutip Reuters, setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar, sebagai keuntungan besar bagi Israel. Namun, pemimpin Israel juga berusaha untuk memperoleh keuntungan strategis lebih dari sekadar kemenangan militer. Tujuannya adalah untuk membentuk kembali lanskap regional yang menguntungkan Israel dan melindungi perbatasannya dari serangan di masa depan.

Dekatnya pemilihan umum di AS, Israel berupaya untuk memberikan kerusakan maksimum pada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, serta untuk menciptakan zona penyangga de facto dalam upaya menciptakan realitas yang tidak dapat diubah sebelum presiden baru dilantik.

Dengan meningkatkan operasinya terhadap Hizbullah dan Hamas, Israel ingin memastikan musuh-musuhnya dan penyokong utama mereka, Iran, tidak berkumpul kembali dan mengancam warga Israel.

Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan menggunakan pembunuhan Sinwar untuk mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menghentikan perang di Gaza.

Namun, Netanyahu mungkin akan menunggu hingga akhir masa jabatan Biden dan berharap dapat bekerja sama dengan presiden berikutnya, baik dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, maupun saingan dari Partai Republik, Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan Netanyahu.

Rumah Netanyahu Diserang Oleh Drone

Sebuah pesawat tak berawak atau drone diluncurkan ke arah rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, Israel utara, pada hari Sabtu. Namun, Netanyahu tidak berada di lokasi tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa drone diluncurkan dari Lebanon dan menyerang sebuah bangunan. Namun, tidak diketahui dengan pasti bangunan apa yang diserang.

Meskipun ledakan terdengar di Caesarea, kota pantai tempat Netanyahu memiliki rumah peristirahatan, layanan ambulans Israel dan polisi melaporkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Israel Serang Kamp Pengungsi, Puluhan Warga Sipil Tewas

Pesawat-pesawat Israel mengunjurkan selebaran di Gaza selatan pada hari Sabtu yang menampilkan gambar Yahya Sinwar, kepala Hamas yang tewas, dengan pesan “Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza”.

Selebaran itu tersebar ketika Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara, Palestina. Serangan tersebut mengakibatkan kematian 33 warga sipil. Israel juga memperketat pengepungan di sekitar rumah sakit di Jabalia.

“Siapapun yang menyerahkan senjata dan melepaskan sandera akan diizinkan untuk pergi dan hidup dengan tenang,” bunyi selebaran tersebut yang ditulis dalam bahasa Arab.

Isi selebaran tersebut mengutip pernyataan Netanyahu setelah kematian Sinwar oleh tentara Israel di Rafah, bagian selatan dekat perbatasan Mesir, pada hari Rabu.

Hamas Akan Tunjuk Pemimpin Baru di Luar Gaza

Hamas kemungkinan akan menunjuk pemimpin politik baru yang berbasis di luar Gaza, sementara Mohammad Sinwar, saudaranya, diperkirakan akan berperan lebih besar dalam memimpin perang melawan Israel di wilayah tersebut.

Dalam mempertimbangkan kepemimpinan baru, Hamas harus memperhatikan preferensi dari pendukung utamanya, Iran, dan kepentingan Qatar di Teluk Arab, tempat semua kandidat utama untuk menggantikan jabatan kepala politburo saat ini berada.

(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Biden Hingga Macron Sambut “Baik” Kematian Yahya Sinwar





Next Article



Houthi Buka Suara Yahya Sinwar Jadi Bos Hamas, Doakan Ini