Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan keberhasilan mereka dalam menggagalkan upaya pembunuhan terhadap pejabat tinggi Rusia dan keluarganya yang dilakukan oleh intelijen Ukraina (SBU). Menurut laporan Reuters, FSB mengungkapkan bahwa pembunuhan direncanakan menggunakan bom yang disamarkan sebagai power bank dan folder dokumen. Tindakan ini merupakan kelanjutan dari kasus pembunuhan Letjen Kirillov, yang merupakan kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia yang dibunuh oleh SBU dengan menggunakan bom yang ditempatkan di sepeda motor listrik di depan apartemennya.
Sumber dari SBU juga mengkonfirmasi bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh pihak mereka. FSB menyatakan bahwa aksi terorisme Ukraina bertanggung jawab atas pembunuhan Kirillov. Empat warga negara Rusia yang terlibat dalam serangan tersebut berhasil ditangkap oleh FSB, namun SBU belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Reuters.
FSB mencatat bahwa warga negara Rusia yang terlibat dalam upaya pembunuhan direkrut oleh SBU, badan yang kini menggantikan KGB sebagai badan intelijen Uni Soviet. Salah satu tersangka ditangkap karena mencoba meletakkan bom yang disamarkan sebagai power bank di mobil seorang pejabat di Departemen Pertahanan Rusia. Sementara orang lain ditangkap karena melakukan pengintaian terhadap pejabat senior Departemen Pertahanan Rusia yang rencananya akan dibunuh dengan bom yang disamarkan sebagai folder.
Rencana waktu serangan belum diungkapkan secara detail oleh FSB, namun salah satu tersangka mengaku mengambil bom tersebut pada 23 Desember 2024. Pemerintah Rusia menuduh Ukraina sebagai dalang di balik serangkaian pembunuhan tersebut dan menduga bahwa negara Barat mendukung aksi teror tersebut.
Sebelumnya, Darya Dugina, seorang perempuan 29 tahun anak seorang politisi nasionalis Rusia, juga menjadi korban pembunuhan dekat Moskow pada Agustus 2022. Intelijen Amerika Serikat pada saat itu meyakini bahwa pemerintah Ukraina terlibat dalam kasus tersebut.