“Prediksi Megathrust Indonesia: Analisis BRIN”

by -2 Views
“Prediksi Megathrust Indonesia: Analisis BRIN”

Indonesia memiliki banyak zona megathrust yang menjadi ancaman serius, seperti Selat Sunda, pantai selatan Jawa, dan Mentawai-Siberut. Penelitian dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi menemukan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa terjadi secara periodik setiap 400-600 tahun, dengan kejadian terakhir pada tahun 1699. Potensi gempa ini dapat memicu tsunami yang serupa dengan yang terjadi di Aceh, sehingga kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sangat penting.

Segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, memiliki potensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1 yang dapat menimbulkan tsunami dengan ketinggian gelombang yang signifikan. Berdasarkan hasil simulasi, tsunami yang dipicu oleh gempa ini dapat mencapai ketinggian 20 meter di pesisir selatan Jawa dan 3-15 meter di Selat Sunda, serta mempengaruhi pesisir utara Jakarta.

Untuk mengurangi risiko dampak bencana, pendekatan struktural dan non-struktural perlu diterapkan. Hal ini meliputi pembangunan infrastruktur seperti tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, penataan ruang pesisir, dan hutan pesisir. Selain itu, kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi, pelatihan, simulasi evakuasi, dan penyediaan jalur evakuasi juga sangat penting.

Di perkotaan seperti Jakarta, upaya mitigasi gempa juga mencakup retrofitting atau penguatan bangunan yang rentan terhadap goncangan. Sedangkan di kawasan industri seperti Cilegon, potensi gempa juga dapat memicu kebakaran, sehingga penerapan standar keamanan yang ketat perlu dijadikan prioritas. Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana merupakan kunci untuk menjaga keselamatan dan meminimalkan dampak bencana di masa depan.