Wabah virus baru tengah menyebar di China, yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi virus pernapasan. Virus tersebut disebut sebagai human metapneumovirus (HMPV) dan telah menimbulkan kekhawatiran publik akan dampak wabah ini. Kasus HMPV terjadi terutama di kalangan anak-anak di China utara, lima tahun setelah munculnya Covid-19. Meskipun HMPV bukan virus baru, namun infeksi ini dapat menyebabkan gejala mirip flu dan pneumonia, terutama pada bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Penyebaran virus ini terutama melalui droplet pernapasan atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, dengan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan kelelahan. Meskipun belum ada vaksin khusus untuk HMPV, penanganannya melibatkan penanganan gejala.
Peningkatan kasus HMPV terjadi seiring dengan musim dingin di China, yang merupakan kondisi yang memicu penyebaran virus pernapasan. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menandai wabah ini sebagai darurat kesehatan global, pihak berwenang di China telah memperkuat sistem pemantauan untuk menanggapi lonjakan kasus. Sementara itu, respons dari pemerintah China, di bawah pimpinan Xi Jinping, menekankan bahwa wabah ini merupakan kejadian musiman yang biasa terjadi pada musim dingin. Pihak berwenang di negara tetangga seperti Kamboja dan Taiwan juga memantau perkembangan kasus HMPV tersebut dengan mengeluarkan peringatan dan menjelaskan bahwa penyakit ini memengaruhi khususnya anak-anak, orang tua, dan individu dengan kekebalan yang lemah.
Di Malaysia, juga terjadi lonjakan kasus infeksi HMPV, dengan jumlah kasus yang meningkat signifikan. Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan sebagai langkah preventif. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengingatkan masyarakat untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan, meskipun belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga, menyoroti perbedaan antara HMPV dan Covid-19, menegaskan bahwa wabah HMPV bukan merupakan virus baru dan peningkatan kasus bisa disebabkan oleh faktor musiman. Meski demikian, tetap diperlukan kewaspadaan dan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini.