Pengumuman Terbaru: Trump Siap Dilengserkan – Temuan Mencengangkan!

by -14 Views

Upaya pemakzulan Donald Trump dari kursi Presiden Amerika Serikat (AS) kembali dilakukan oleh seorang perwakilan Demokrat. Al Green, seorang tokoh asal Texas, mengajukan pasal pemakzulan terhadap Trump atas rencananya terkait Gaza. Usulannya untuk mengambil alih kantong Palestina dianggap sebagai tindakan “pembersihan etnis”. Langkah ini menemui gejolak di dalam dan luar negeri AS akibat kebijakan kontroversial Trump, seperti pemulangan migran, pembubaran kementerian, pensiun dini pegawai federal, hingga perang dagang.

Dalam mengomentari rencana Trump tersebut, Green mengutip Martin Luther King Jr dalam mengecamnya. Rencananya untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah” milik AS menuai kritik global sebagai pernyataan yang “keterlaluan”, memalukan”, dan ilegal. Green menegaskan bahwa pembersihan etnis di Gaza bukanlah lelucon, terutama jika berasal dari presiden AS. Ia juga mengecam Perdana Menteri Israel atas diamnya terhadap persoalan tersebut.

Green mengumumkan dimulainya gerakan untuk memakzulkan presiden AS atas tindakan-tindakan pengecut yang diusulkan dan dilakukan Trump. Sebelumnya, Trump telah dua kali dimakzulkan selama masa jabatannya, pertama kali pada tahun 2019 karena menyalahgunakan kekuasaan terkait Ukraina, dan yang kedua pada 2021 karena menghasut kerusuhan di Capitol. Meskipun dibebaskan di Senat, Green meyakini bahwa saatnya untuk memulai kembali upaya pemakzulan.

Pemakzulan sebagai pemeriksaan terhadap cabang eksekutif AS merupakan tindakan yang kuat dari Kongres, terdiri dari DPR dan Senat. Setiap anggota DPR dapat memperkenalkan pasal pemakzulan terhadap presiden atau pejabat federal. Komite Kehakiman DPR biasanya bertanggung jawab atas penyelidikan dan pemungutan suara atas pemakzulan tersebut di DPR. Proses selanjutnya dilanjutkan ke Senat, di mana akan dilakukan pemungutan suara lagi.

Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, menyatakan bahwa ide Trump tentang Gaza adalah ide yang tidak biasa, namun menegaskan bahwa itulah sebabnya rakyat AS memilihnya. Ia meyakini bahwa tujuan Trump adalah perdamaian abadi di Timur Tengah bagi semua pihak di kawasan tersebut.