7 Fakta Menarik dari Pertemuan AS-Rusia di Arab Saudi

by -12 Views

Pertemuan antara Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Rusia di Riyadh pada Selasa lalu menjadi perhatian dunia internasional. Diplomatic talks tersebut dilakukan dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia akibat serangan Rusia terhadap Ukraina. Perwakilan tingkat tinggi dari kedua negara, termasuk Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Sergei Lavrov dari Rusia, bertemu di bawah tuan rumah Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Sejumlah fakta menarik muncul selama pertemuan tersebut.

Satu hal yang menarik adalah mengapa Saudi menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Meski dianggap sebagai lokasi netral, kedekatan Pangeran Mohammed bin Salman dengan Trump dan Putin menjadi faktor penting. Perubahan arah Arab Saudi menuju netralitas dalam konflik global juga menjadi perhatian, terutama dalam mendukung “Visi 2030” negara tersebut.

Pangeran Salman juga memiliki hubungan dekat dengan Trump, yang memilih Arab Saudi sebagai destinasi kunjungan presiden internasional perdana pada tahun 2017. Selain itu, kedekatannya dengan Putin membuatnya menjadi pialang kekuatan dalam perundingan internasional. Pertemuan di Riyadh juga membahas isu Gaza, dengan Saudi memfasilitasi tujuan Trump dalam mengakhiri konflik.

Selain itu, Rusia dalam pertemuan tersebut menggunakannya sebagai panggung untuk mendorong keringanan sanksi dan mencari solusi terkait Ukraina. Diskusi selama pertemuan diperkirakan berlangsung selama empat setengah jam dan isu Ukraina menjadi salah satu topik utama yang dibahas secara mendalam. Kemungkinan pertemuan antara Putin dan Trump juga masih dalam tahap pembahasan.

Kesimpulannya, pertemuan di Riyadh merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas geopolitik di kawasan tersebut. Diplomasi tingkat tinggi antara Amerika Serikat, Rusia, dan Arab Saudi diharapkan dapat membuka jalan menuju solusi damai bagi konflik yang tengah berkecamuk di berbagai negara. Selain itu, kesepakatan dan komitmen bersama dalam pertemuan ini diharapkan dapat memberikan langkah konkret menuju perdamaian yang berkelanjutan dan stabil.