Boediono mengungkapkan bahwa Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi pada periode tahun 1970-an hingga 1990-an, dengan rata-rata sekitar 6%-7%. Saat itu, sektor pertanian tumbuh sekitar 4% dan sektor industri sebesar 10%. Meskipun Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984, namun hal tersebut tidak bertahan lama. Pada periode tersebut, Indonesia juga berhasil memperbaiki indikator seperti kemiskinan, koefisien gini, dan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan.
Namun, kondisi ekonomi Indonesia belakangan cenderung menurun dibanding periode tersebut, dengan beberapa indikator kesejahteraan masyarakat menurun. Boediono menyarankan agar pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah tertentu untuk memperbaiki kondisinya. Pertama, teknokrasi dan politik harus bekerjasama dalam penyusunan dan penerapan kebijakan. Kedua, pembangunan harus menjadi proses jangka panjang yang terencana secara sistematis. Selain itu, stabilitas ekonomi ikut harus dijaga dengan baik, dan sistem operasional harus dapat menyalurkan keuntungan dari lonjakan harga komoditas dengan efektif.
Boediono menekankan bahwa sejarah memiliki pelajaran berharga bagi mereka yang mau belajar darinya. Selain itu, ia mengingatkan bahwa untuk meraih kejayaan seperti pada periode 1970-1990, Indonesia perlu tetap konsisten dalam menjaga stabilitas ekonomi, mengatasi tantangan yang ada, dan memperbaiki indikator kesejahteraan masyarakat.
