Serangan terbaru Rusia ke Odesa, Ukraina pada Rabu dini hari telah menimbulkan dampak besar. Presiden Vladimir Putin memerintahkan bombardir aliran listrik kota tersebut, mengakibatkan sekitar 16.000 penduduk menjadi korban yang harus menghadapi pemadaman total listrik. Pemadaman ini telah menyebabkan sekitar 160.000 penduduk Odesa kehilangan pemanas dan listrik, termasuk sekolah, taman kanak-kanak, dan rumah sakit yang juga terkena dampaknya.
Serangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak Rusia dilaporkan telah melukai empat orang, termasuk seorang anak. Gubernur Oleh Kiper menyatakan bahwa serangan besar-besaran tersebut telah merusak infrastruktur sipil di kota, termasuk taman kanak-kanak, klinik anak-anak, dan bangunan-bangunan tinggi. Para pekerja energi kini sedang mengevaluasi konsekuensi dari pemadaman ini bagi satu distrik terbesar di kota, di tengah suhu yang turun hingga minus 6 Celsius di pagi hari.
Odesa, yang sering menjadi sasaran serangan dari Rusia, telah mengalami kerusakan yang signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun. Meskipun Rusia membantah menargetkan warga sipil, ribuan orang telah menjadi korban tewas sejak invasi besar-besaran ke Ukraina dimulai pada Februari 2022. Serangan terbaru ini terjadi setelah pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Arab Saudi yang membahas situasi perdamaian dengan Ukraina.