Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja melakukan perombakan besar-besaran pada militer negaranya dengan memecat ketua Kepala Staf gabungan CQ Brown dan lima laksamana serta jenderal lainnya. Trump menyatakan terima kasih kepada Jenderal Charles CQ Brown atas pengabdiannya selama lebih dari 40 tahun, tanpa memberikan alasan pemecatan. Di Truth Social, Trump mengumumkan calon pengganti Brown, yaitu pensiunan Dan Razin Caine. Brown dibebastugaskan sebelum Senat mengonfirmasi penggantinya, meskipun masih memiliki dua tahun masa jabatan. Spekulasi mengenai pemecatan Brown bersama perombakan pejabat tinggi militer telah dilaporkan sebelumnya oleh Reuters.
Trump sering menyebut soal Jenderal ‘Woke’ selama kampanye presiden dan mengancam akan memecat jenderal tersebut. Lisa Franchetti, kepala Angkatan Laut AS yang merupakan wanita pertama yang memimpin militer AS, juga akan diganti oleh Trump. Selain itu, Trump telah membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Linda Fagan, komandan pertama wanita Penjaga Pantai AS. Pemerintahan Trump juga mengecam pensiunan jenderal Angkatan Darat, Mark Milley, dengan mencabut izin keamanannya dan menghilangkan potretnya di Pentagon karena menjadi kritikus utama Trump setelah pensiun.
Langkah-langkah Trump terkait pemecatan dan pergantian pejabat tinggi militer memunculkan keputusan yang mengejutkan. Diperkirakan ada alasan tertentu di balik keputusan tersebut dan implikasi politik yang mungkin timbul. Ajang politik yang dibawa oleh Trump selalu menarik perhatian masyarakat dan memberikan dampak terhadap keputusan-keputusan penting dalam kebijakan negara. Tindakan Trump dalam merombak militer AS bisa menjadi sorotan utama dalam politik domestik maupun internasional.