Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, memberikan pendapatnya bahwa Formula 1 seharusnya mempertimbangkan kembali menggunakan mesin konvensional yang ramah lingkungan. Nantinya, mobil F1 akan beralih sepenuhnya ke bahan bakar sintetis sebagai bagian dari perubahan regulasi dengan pembagian 50/50 antara mesin pembakaran internal V6 dan motor listrik MGU-K. Namun, Christian Horner dari tim Red Bull Powertrains memberikan dukungan untuk kembali ke mesin V10 di masa depan sebagai pilihan yang lebih baik. Horner menyatakan bahwa mesin masa depan F1 yang kompleks dan mahal seharusnya diubah menjadi V10 yang lebih bertanggung jawab dan menggunakan bahan bakar berkelanjutan.
Meskipun peluncuran F1 di London memicu banyak diskusi positif, belum bisa dipastikan kapan F1 akan kembali ke mesin V10. Namun, banyak yang mendukung penggunaan mesin dengan aspirasi alami dan bahan bakar berkelanjutan. Ben Sulayem menyoroti pentingnya mendukung tim dan pabrikan untuk memastikan pengendalian biaya pengeluaran R&D. Dalam diskusi ini, Horner dan Sulayem memberikan pandangan yang berbeda mengenai masa depan mesin F1, dengan Horner mendukung ide penggunaan kembali mesin V10. Diharapkan keputusan final mengenai mesin F1 masa depan akan sejalan dengan tren teknologi motorsport yang berkelanjutan.