Keajaiban Daun Tak Bernilai yang Jadi Harta Karun di Jepang-Belanda

by -5 Views

Daun jeruk merupakan bahan yang sering digunakan dalam masakan Indonesia, seperti rendang. Ternyata, permintaan daun jeruk tidak hanya tinggi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Meskipun permintaan masih tinggi, ekspor daun jeruk Indonesia terus mengalami penurunan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor daun jeruk Indonesia sebesar US$3,26 juta pada tahun lalu, menurun dari tahun sebelumnya. Negara-negara utama yang menjadi tujuan ekspor daun jeruk Indonesia adalah Malaysia dan Jepang.

Malaysia, sebagai negara tetangga, menjadi pasar terbesar bagi ekspor daun jeruk Indonesia karena kebutuhan industri kuliner dan makanan olahan. Di sisi lain, Jepang menggunakan daun jeruk Indonesia untuk industri makanan sehat, farmasi, teh, dan minyak esensial. Meskipun ekspor daun jeruk Indonesia mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir, permintaan terus ada meskipun ada faktor penghambat seperti pandemi Covid-19 dan cuaca.

Negara-negara lain seperti Iran, India, dan Belanda juga menjadi pasar ekspor daun jeruk Indonesia meskipun dalam skala yang lebih kecil. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam ekspor daun jeruk Indonesia adalah persaingan dengan Thailand dan Vietnam, standar tinggi residu pestisida dan kualitas produk di Uni Eropa dan Jepang, serta peningkatan biaya logistik global.

Untuk tetap kompetitif dalam pasar ekspor daun jeruk, Indonesia perlu meningkatkan kualitas produk, efisiensi rantai pasok, dan diversifikasi pasar. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada negara-negara pembeli daun jeruk dan memperluas kehadiran pasar ekspornya.

Source link