![](https://infokota.biz/wp-content/uploads/2025/03/gambar-diam-dari-video-yang-dirilis-oleh-kementerian-pertahanan-rusia-menunjukkan-kapal-perang-rusia.jpeg; charset="utf-8" "gambar-diam-dari-video-yang-dirilis-oleh-kementerian-pertahanan-rusia-menunjukkan-kapal-perang-rusia.jpeg-charsetutf-8")
Kapal perang Iran, Rusia, dan China berkumpul di perairan Teluk Oman pada Rabu. Ketiga kapal tersebut berkumpul untuk memulai latihan Angkatan Laut gabungan yang dinamakan Sabuk Keamanan Laut 2025. Latihan ini melibatkan berbagai operasi militer bersama seperti erangan terhadap target maritim, pengendalian kerusakan, dan operasi pencarian dan penyelamatan gabungan. Media resmi Pemerintah China, CGTN, melaporkan bahwa latihan Angkatan Laut ini melibatkan tembakan siang dan malam dari senjata-senjata besar ke target yang menirukan kapal tak berawak musuh. Kelompok angkatan laut dari beberapa negara juga bergabung sebagai pemantau dalam latihan ini. Meskipun China dan Rusia tidak berpatroli di perairan Timur Tengah secara reguler, kawasan tersebut telah mengalami peningkatan militerisasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir tahun 2023, Houthi Yaman mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya juga telah meningkatkan kehadiran mereka di Laut Merah, dengan pasukan dari 10 negara untuk melawan serangan Houthi. Latihan Angkatan Laut ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengirim surat kepada pimpinan Iran mengenai kesepakatan nuklir, beberapa tahun setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir sebelumnya. Pada 2018, Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran. Meskipun Iran mematuhi perjanjian nuklir selama setahun setelah penarikan AS, Ir…
Source link
