Pada pekan ini, paddock MotoGP kembali ke sirkuit Termas de Río Hondo, yang berlokasi di provinsi Santiago del Estero. Sirkuit ini menjadi tuan rumah Grand Prix Argentina sejak 2014 setelah acara sebelumnya diadakan di Buenos Aires. Termas de Río Hondo dikenal sebagai sirkuit yang menantang bagi para pembalap dengan kondisi lintasan yang sulit, sering dipengaruhi oleh cuaca buruk yang membuat balapan menjadi lebih menegangkan.
Tahun ini, pembalap MotoGP akan kembali ke sirkuit ini setelah dua tahun absen, karena acara tersebut dibatalkan pada 2024 karena masalah keuangan. Kondisi lintasan yang akan mereka hadapi menjadi tanda tanya besar karena kurangnya aktivitas balapan di sana selama dua tahun terakhir. Autódromo Termas de Río Hondo adalah lintasan yang sulit dengan panjang 4,8 km, memiliki karakter cepat dan rata-rata putaran tertinggi di musim ini.
Penggemar MotoGP pasti sudah tidak sabar untuk menyaksikan balapan di lintasan ini. Lintasan yang memiliki jalur lurus lebih dari satu kilometer dengan kecepatan tertinggi 345 km/jam, dilengkapi dengan pengereman yang berat dan 14 tikungan, menciptakan tantangan tersendiri bagi pembalap. Keterkenalan Ducati dengan lintasan ini membuat mereka unggul di panjang lintasan lurus, sementara lintasan yang lain menonjol dengan lebar dan beban berat.
Rekor sirkuit ini masih dipegang oleh Valentino Rossi sejak 10 tahun yang lalu dengan rekor kecepatan 177,1 km/jam. Sirkuit ini disusun ulang pada 2018 untuk meningkatkan kinerja, namun suhu tinggi dan permukaan abrasif membuat balapan tetap menantang. Marc Márquez sering kali menonjol dalam balapan ini, tetapi banyak pembalap lain seperti Valentino Rossi dan Maverick Vinales juga telah menunjukkan performa cemerlang di sini.
Balapan di sirkuit Termas de Río Hondo selalu menjadi sorotan dalam kalender MotoGP. Dengan jadwal yang padat dan tantangan lintasan yang memicu adrenalin, setiap balapan di sini selalu memberikan pengalaman luar biasa untuk para penggemar balap motor. Selain itu, performa para pembalap dalam balapan ini juga kerap menjadi tolok ukur untuk menilai siapa yang layak menyandang gelar juara di GP Argentina.