Alain Prost, mantan juara Formula 1 empat kali, mendapat pesan kebencian terkait rivalry-nya dengan Ayrton Senna. Perseteruan keduanya, yang mencapai puncaknya pada Grand Prix Jepang 1989, masih menjadi topik pembicaraan hingga saat ini. Meskipun telah pensiun selama puluhan tahun, Prost terus menerima pesan berisi kebencian melalui media sosial, terutama dari basis penggemar di Brasil. Presiden FIA, Mohamed Ben Sulayem, mengambil tindakan atas pelecehan tersebut dengan mendukung Prost dan mendirikan kampanye United Against Online Abuse (UAOA). Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi atlet, ofisial, penggemar, dan jurnalis. Dengan melibatkan badan olahraga, lembaga pengatur, dan platform teknologi, UAOA berusaha untuk memerangi ancaman penyalahgunaan online yang semakin meningkat. Melalui kesatuan komunitas olahraga, Sulayem berharap dapat menjaga keamanan dan kesejahteraan dalam dunia olahraga yang semakin terhubung secara daring.
FIA Berjanji Mengambil Tindakan Terhadap Prost Korban Pelecehan Daring
