Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, permintaan kopiah meningkat pesat di berbagai daerah. Para pedagang melaporkan peningkatan penjualan hingga dua kali lipat daripada hari biasa. Misalnya, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, penjualan kopiah lebih tinggi sejak awal Ramadan dan terus meningkat mendekati akhir bulan suci.
Agung Sudrajat, seorang pedagang, mengungkapkan bahwa penjualannya hampir naik 100 persen di musim Lebaran. Kopiah putih dan hitam dengan motif bordir khas Timur Tengah menjadi favorit konsumen. Ada beragam desain dan merek kopiah, mulai dari bahan beludru hingga rajutan, yang diminati.
Kenaikan permintaan ini juga mempengaruhi harga kopiah, yang naik sekitar 10-20 persen. Meski demikian, masyarakat tetap antusias membeli sebagai pelengkap ibadah Lebaran dan sebagai oleh-oleh untuk keluarga. Para pembeli seringkali membeli lebih dari satu, terutama untuk anak-anak atau anggota keluarga lainnya.
Para pedagang berharap momen Lebaran tahun ini akan memberikan keuntungan besar dan senang melihat tren positif ini berlanjut setelah Idul Fitri. Kopiah bukan hanya sekedar pelengkap busana Muslim, tetapi juga menjadi simbol kerapian dan kesopanan selama merayakan Lebaran.