Reli Safari 2025, merupakan putaran ketiga Kejuaraan Reli Dunia (WRC), menunjukkan tingkat kesulitan yang tinggi sejak acara Afrika kembali ke kalender. Poin menarik dari reli ini adalah kemenangan Elfyn Evans, yang berhasil meraih sukses kedua berturut-turut setelah kemenangan di Reli Swedia bulan lalu. Namun, selain dari aspek olahraga, ada aspek penting yang perlu dianalisis, yaitu tentang penggunaan ban.
Hankook, pemasok ban tunggal untuk WRC sejak 1 Januari tahun ini, telah menggantikan Pirelli. Kritik keras terhadap ban Italia yang dilontarkan oleh Sebastien Ogier yang sering kali bocor telah menjadi bagian penting dari narasi reli ini. Ban Korea Selatan dari Hankook di Safari telah memunculkan peringatan serupa terkait ketahanan ban.
Safari 2025 terdiri dari 21 etape khusus dengan total jarak tempuh 383,10 kilometer di atas medan berat berupa kerikil. Selama reli, terjadi sebanyak 23 ban bocor di mobil Rally1. Pada hari terberat, Sabtu, terjadi 12 tusukan yang signifikan akibat kondisi jalan yang sulit dilewati. Dengan 23 tusukan ini, ketahanan ban menjadi fokus utama.
Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya ketahanan ban dalam reli dan bagaimana perubahan pemasok ban dapat memengaruhi jalannya acara. Evaluasi atas kualitas dan daya tahan ban menjadi krusial dalam memastikan keselamatan dan kinerja peserta reli. Diharapkan dengan analisis ban saat ini, dapat ditemukan solusi untuk meningkatkan ketahanan ban di masa mendatang.