Perjalanan Karier Yuki Tsunoda Sebelum Naik ke Red Bull

by -10 Views

Yuki Tsunoda akan menggantikan Liam Lawson di Red Bull untuk F1 GP Jepang minggu depan setelah penampilan buruk Lawson. Menjadi rekan Max Verstappen merupakan tugas sulit, apalagi mobil RB21 memiliki pengendalian yang sulit diprediksi yang menyulitkan Lawson sejak dua putaran pertama musim ini. Kursi kedua di Red Bull juga sulit bagi pembalap F1 lainnya, seperti Pierre Gasly, Alex Albon, dan Daniel Ricciardo yang telah jadi ‘korban’ di dekade terakhir.

Tsunoda, memasuki tahun kelima di F1, telah berkarier di tim junior Red Bull dan akhirnya mendapatkan kesempatan bersama juara dunia empat kali. Lahir pada 2000, Tsunoda mulai berkompetisi di JAF Junior Karting Championship di usia 10. Setelah debut di Formula 4 Jepang, kurang dari lima tahun ia sudah di grid F1. Meskipun pada 2019, Tsunoda tiba di Eropa tanpa bahasa Inggris dan pengetahuan terbatas tentang sirkuit F1, ia bangkit dengan cepat dan membuat bos Red Bull terkesan dengan penampilan antiklimaks di Formula 2 yang membawanya finis ketiga dalam kejuaraan, dengan tiga kemenangan. Dukungan Honda membawanya ke AlphaTauri (sekarang Racing Bulls) pada 2021.

Sebagai rookie, Tsunoda kesulitan dengan konsistensi dan sering diungguli oleh Gasly. Tsunoda berada di urutan ke-14 kejuaraan, sementara Gasly urutan sembilan. Pada 2023, Tsunoda secara konsisten unggul atas Nyck De Vries dan debutan lainnya. Lawson, yang berada di posisi tengah dan menyamai kecepatan Tsunoda, rampung.

Tsunoda terbukti dapat posisinya pada tim Red Bull, menggantikan Lawson. Meskipun sudah 24 tahun, Tsunoda menjadi pemimpin tim bersama Isack Hadjar. Meskipun sudah memiliki tiga poin musim ini, Tsunoda berada di posisi ke-13 klasemen pembalap menjelang balapan di Jepang. Sejarah belakangan menunjukkan perubahan cepat pembalap Red Bull terlepas dari penampilan. Tantangan terbesar Tsunoda adalah mematahkan ‘kutukan’ di kursi kedua Red Bull setelah Ricciardo pada 2018 beralih ke Renault. Yang dapat membuktikan Tsunoda adalah waktu.

Gasly dipromosikan dari Toro Rosso pada 2019, turun pangkat pertengahan musim, lalu digantikan oleh Albon. Perez, bergabung pada 2021, meluangkan Ruang untuk rekan setimnya. Namun, performa Perez mulai menurun pada 2024. Jadi, apakah Tsunoda mampu mematahkan ‘kutukan’ kursi kedua Red Bull, hanya waktu yang akan memberi jawaban.

Source link