Dunia perfilman Indonesia berduka atas kepergian aktor senior Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Aktor senior tersebut meninggal pada usia 68 tahun setelah berjuang melawan stroke sejak 2023.
Ray Sahetapy, yang memiliki nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy, lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957. Debutnya dalam film “Gadis” (1980) membawa namanya dalam deretan aktor papan atas di Indonesia. Berkat berbagai peran filmnya, Ray Sahetapy juga mendapat kesempatan tampil dalam film Marvel Cinematic Universe (MCU) “Captain America: Civil War” (2016), meskipun adegannya sebagai juru lelang tidak dimasukkan dalam versi final.
Kehilangan Ray Sahetapy juga dirasakan dalam dunia perfilman Indonesia, di mana ia dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak di Festival Film Indonesia (FFI), dengan tujuh kali masuk nominasi dan enam di antaranya sebagai Aktor Terbaik. Keberhasilannya membintangi berbagai film seperti “Ponirah Terpidana” (1984) hingga “Jangan Bilang Siapa-Siapa” (1990) memperkuat reputasinya sebagai seorang aktor yang mendalami peran dengan totalitas.
Selain dunia akting, Ray Sahetapy juga aktif di dunia teater dan komunitas seni, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi). Kehidupan pribadinya juga menarik perhatian publik, dengan pernikahannya dengan Dewi Yull pada 1981 dan kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti pada 2004 setelah pernikahannya dengan Dewi Yull berakhir.
Tak hanya para tokoh perfilman, tetapi juga tokoh masyarakat seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian Ray Sahetapy. Meskipun Ray Sahetapy telah tiada, namun karya-karyanya di dunia perfilman Indonesia akan terus dikenang. Selamat jalan, Bang Ray.