Pasar obligasi Amerika Serikat mengalami penurunan tajam hari ini setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang lebih besar kepada banyak negara. Kebijakan tarif tersebut menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang global, memicu perpindahan uang dari aset berisiko ke aset aman. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 11 basis poin menjadi 4,085% dan imbal hasil obligasi AS 2 tahun turun 9,5 basis poin menjadi 3,809%. Investor merespons langsung perintah eksekutif Trump terkait tarif impor baru, dengan tarif dasar 10% yang mulai berlaku 5 April 2025. Kepala investasi di UBS Global Wealth Management, Mark Haefele, memprediksi perlambatan ekonomi AS dan kemungkinan penurunan pertumbuhan di tahun 2025. Bank sentral AS juga diprediksi akan memberikan potongan suku bunga sebesar 75-100 bps dalam sisa tahun tersebut. Investor akan menunggu data ekonomi lebih lanjut, termasuk ISM dan nonfarm payrolls, sambil memantau pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk tentang kebijakan moneter dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.
Pasar Tarif Trump: Obligasi AS Anjlok Akibat Perang Dagang
