Kemarau 2021: BMKG Warnai Risiko Terkait

by -5 Views

Musim kemarau tahun 2025 telah dimulai sejak April dan diprediksi akan terjadi secara bertahap di seluruh Indonesia. Namun, BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau kali ini akan lebih singkat dari biasanya dengan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau. Hal ini didasarkan pada pemantauan iklim global dan regional hingga pertengahan April 2025.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau pada bulan April 2025, dengan prediksi peningkatan di bulan Mei dan Juni. Beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami puncak kekeringan pada Agustus antara lain Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Meskipun fenomena iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini dalam fase netral, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari biasanya hingga September. Hal ini dapat berdampak pada cuaca lokal di Indonesia. Di samping itu, sekitar 60% wilayah diprediksi akan mengalami kemarau normal, 26% lebih basah dari biasanya, dan 14% lebih kering dari biasanya.

Untuk mengurangi risiko akibat musim kemarau, BMKG memberikan beberapa rekomendasi untuk sektor pertanian, kebencanaan, lingkungan, kesehatan, energi, dan sumber daya air. Diharapkan informasi ini dapat membantu kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan seluruh pihak terkait dalam mengambil langkah antisipatif dan adaptif menghadapi musim kemarau 2025. Untuk pembaruan data iklim dan cuaca real-time, dapat diakses melalui website resmi BMKG, media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG.

Source link