Formula E selalu menjadi panggung balapan yang penuh kejutan, di mana hasilnya bisa berubah secara dramatis bahkan setelah garis finish. Hal ini terbukti pada Miami E-Prix, di mana Pascal Wehrlein dari tim Porsche menunjukkan performa yang luar biasa. Di balik kepemimpinan Antonion Felix da Costa, Wehrlein mampu memanfaatkan Attack Mode untuk melampaui rekan setimnya dan memenangkan balapan dengan dramatis.
Namun, kejutan terbesar datang di akhir balapan. Kecelakaan melibatkan tiga mobil memicu red flag, mempersulit pembalap yang masih harus mengaktifkan Attack Mode 50 kW terakhir. Akibatnya, Norman Nato dari tim Nissan, yang sebenarnya pertama kali melewati garis finish, terkena penalti, sehingga membiarkan Wehrlein meraih kemenangan. Lucas di Grassi dari tim Lola Yamaha ABT juga tampil memukau dengan finis kedua, menunjukkan perkembangan tim yang muda.
Antonio Felix da Costa mungkin harus puas dengan posisi ketiga, setelah terganggu oleh situasi yang memaksa ia tidak bisa memanfaatkan Attack Mode sepenuhnya. Sementara itu, Nico Mueller naik dari posisi ke-18 ke posisi keempat, memberikan hasil yang sangat baik bagi tim Andretti. Podium kemenangan Wehrlein, diikuti oleh Grassi dan da Costa, mencerminkan persaingan ketat di Formula E, sementara Mortara dan Nato juga memberikan penampilan yang membanggakan.
Dengan hasil ini, Wehrlein naik ke peringkat ketiga dalam klasemen pembalap, di belakang da Costa dan Oliver Rowland dari tim Nissan. Meskipun Porsche memimpin klasemen tim, Nissan unggul dalam klasemen pabrikan, menandakan persaingan yang ketat. Penonton akan terus disuguhkan dengan balapan seru di putaran Formula E berikutnya di Monako, yang akan menjadi lomba ganda pertama musim ini di lokasi kota kerajaan tersebut.