Setelah empat balapan pertama musim ini, Ducati telah menunjukkan dominasi yang mengejutkan dalam semua klasemen. Mereka berhasil memimpin lima posisi teratas di klasemen pembalap dan tiga posisi teratas di antara tim. Namun, yang lebih mengejutkan adalah keberhasilan Honda dalam mengejar posisi itu, berkat kontribusi signifikan dari Johann Zarco di tim LCR.
Dalam empat balapan utama musim ini, Zarco telah mampu menjadi wakil terbaik Honda dalam tiga kesempatan tersebut. Penampilan impresifnya di tiga Grand Prix membuatnya berhasil meningkatkan hasil terbaiknya dengan RC213V, termasuk finis kelima di Losail yang berubah menjadi keempat setelah penalti terhadap Maverick Vinales.
Zarco merasa senang dengan hasil ini yang melampaui harapan awalnya. Meskipun merasa puas dengan kesuksesannya, Zarco juga menyesali poin yang hilang akibat kecelakaan di Amerika Serikat dan pilihan ban buruk di MotoGP Qatar. Meskipun demikian, Zarco tetap fokus dan bersemangat untuk meraih poin di setiap balapan.
Dinamika positif ini semakin memperkuat keputusan Zarco untuk bergabung dengan Honda setahun yang lalu, meninggalkan Ducati. Dalam beberapa pekan terakhir, Zarco telah aktif berkomunikasi dengan Honda untuk mempertimbangkan perpanjangan kontrak, baik dengan LCR maupun tim resmi.
Zarco mengakui bahwa hasil di Losail sangat penting bagi masa depannya bersama Honda. Ia merasa bahwa Honda adalah solusi terbaik untuk kariernya dan menyukai hubungan yang dibangun bersama merek itu. Zarco bahkan merasa mendekati pencapaian luar biasa sejak bergabung dengan Honda, merasa nyaman dengan gaya mengemudi dan hasil yang dicapainya.
Sejak bergabung dengan LCR, Zarco telah merasa lebih nyaman dan bahagia dengan performanya. Ia yakin bahwa langkahnya mundur di musim sebelumnya merupakan langkah yang tepat untuk membangun kembali performanya. Dengan begitu banyak hal yang berubah dan berkembang, Zarco merasa dekat dengan pencapaian yang luar biasa di masa depan.
