Serangan AS di Yaman Mengakibatkan Puluhan Korban Tewas

by -9 Views

Dalam perkembangan terbaru di tengah eskalasi ketegangan di Timur Tengah, serangan udara besar-besaran yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di Yaman telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Menurut laporan media yang terafiliasi dengan kelompok Houthi, serangan terbaru ini telah menyebabkan puluhan orang tewas, termasuk migran yang ditahan, menambah daftar korban dalam operasi militer yang berlangsung sejak pertengahan Maret.

Saluran berita satelit Al Masirah TV melaporkan bahwa delapan orang tewas dalam serangan udara AS yang menargetkan distrik Bani al-Harith di bagian utara ibu kota Sanaa. Selain itu, serangan pada malam sebelumnya di wilayah Amran dan Saada juga mengakibatkan korban jiwa, termasuk dua orang yang tewas dalam serangan awal di Sanaa.

Tragedi yang lebih besar terjadi ketika pusat penahanan migran di Saada dihantam oleh serangan udara, menewaskan sedikitnya 30 orang. Fasilitas tersebut menampung sekitar 100 migran, sebagian besar dari Ethiopia dan negara-negara Afrika lainnya, yang ditahan saat berusaha melintasi Yaman untuk mencari pekerjaan di Arab Saudi. Kelompok Houthi disebut-sebut mendapatkan keuntungan dari aktivitas penyelundupan migran ke Arab Saudi, meskipun perjalanan tersebut berisiko tinggi.

Serangan udara terbaru dari Amerika telah meningkatkan total korban tewas akibat operasi militer di Yaman menjadi 228 orang. Komando Pusat Militer Amerika Serikat (CENTCOM) yang bertanggung jawab atas operasi di Timur Tengah telah melakukan lebih dari 800 serangan terhadap target di Yaman sejak 15 Maret. Operasi ini ditujukan untuk menargetkan kelompok Houthi yang bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Israel.

Upaya Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran, pendukung kelompok Houthi, juga terlihat dalam serangan AS ini. Serangan tersebut diluncurkan dari dua kapal induk AS di kawasan. Meskipun menghadapi tekanan udara yang luar biasa, pasukan Houthi terus melanjutkan serangannya, termasuk menembakkan rudal ke Israel dan kapal-kapal AS di Laut Merah, serta menargetkan drone militer AS.

Source link