Rencana unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (21/5) berakhir ricuh karena massa bertekad memaksa masuk ke dalam gedung tersebut. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.38 WIB ketika massa mencoba memasuki kantor Balai Kota melalui pintu keluar, meskipun lokasi unjuk rasa seharusnya berada di pintu masuk. Petugas keamanan kemudian menghadang massa yang berusaha masuk, namun terlihat penutupan jalan dan kehadangan mobil pejabat negara. Beberapa pengunjuk rasa bahkan melakukan pemukulan terhadap petugas, menyebabkan tujuh personel mengalami luka.
Setelah insiden pemukulan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro meminta pelaku pemukulan menyerahkan diri, namun tidak ada yang bersedia menyerahkan diri. Beberapa orang dari massa aksi kemudian diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pendataan. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan investigasi terhadap 93 orang yang diamankan. Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Balai Kota DKI Jakarta pada hari yang sama.
Akun @salam4jari menyebutkan bahwa mahasiswa dikepung oleh aparat kepolisian dan terjadi penarikan terhadap Presiden Mahasiswa dan wakilnya untuk dimasukkan ke dalam mobil tahanan. Situasi tersebut menunjukkan ketegangan antara aparat kepolisian dan para pengunjuk rasa. Pendalaman lebih lanjut terus dilakukan terkait insiden ini untuk memahami situasi dengan lebih baik.
