Enea Bastianini, yang kini membela Red Bull KTM Tech 3, mengalami hari yang sulit di Silverstone. Pembalap asal Rimini ini menghadapi tantangan besar setelah pindah dari Ducati ke KTM. Meskipun pada balapan seminggu (25/5/2025), Bastianini merasakan kesulitan yang luar biasa dengan motor barunya, yang menyebabkan dirinya selangkah dari pensiun. Meski demikian, dia tetap melanjutkan balapan untuk menghormati timnya.
Meski telah memenangi tujuh Grand Prix di kelas utama, Bastianini mengungkapkan bahwa perlombaan di Silverstone merupakan salah satu balapan terburuk dalam kariernya. Pengalaman yang penuh frustrasi ini membuatnya merasa sangat tidak termotivasi setelah balapan. Dia merasa bahwa motor yang digunakan tidak dapat dia kontrol sepenuhnya, dan berbagai masalah teknis semakin memperburuk performanya.
Selain itu, rekan setimnya di KTM juga mengalami kesulitan, menciptakan atmosfer yang rumit dari sudut pandang moral. Pedro Acosta, pembalap KTM lainnya, juga merasakan frustrasi yang sama selama akhir pekan tersebut. Kondisi cuaca ekstrim di Silverstone turut mempengaruhi performa Bastianini dan timnya, yang kesulitan menemukan setelan yang tepat.
Mungkin perlombaan di Silverstone merupakan momentum bagi KTM untuk mengevaluasi performa timnya, terutama dalam menghadapi masalah ergonomi, elektronik, dan sasis. Ditambah dengan pernyataan Bastianini tentang perlombaan yang sangat sulit, KTM perlu memberikan dukungan lebih agar pengalaman balapan para pembalapnya menjadi lebih baik. Semua inilah yang membuat Bastianini merasa perlu bantuan dari KTM untuk masa depannya di MotoGP.