Xi Jinping Terima Telepon dari Donald Trump: Obrolan Terungkap

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden China, Xi Jinping, telah melakukan percakapan telepon langsung untuk membahas meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua negara. Dalam panggilan tersebut, Xi Jinping menyerukan kepada Washington untuk membatalkan kebijakan perdagangan yang merugikan ekonomi global dan menghindari langkah-langkah provokatif terkait Taiwan. Meskipun demikian, Trump menyebut bahwa pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan positif dan mengumumkan adanya pembicaraan lanjutan antara delegasi perdagangan kedua negara dalam waktu dekat.

Kedua pemimpin juga saling mengundang untuk mengunjungi negara masing-masing. Percakapan ini terjadi di tengah perselisihan terkait mineral langka antara AS dan China, yang bisa mempengaruhi gencatan senjata sementara dalam perang dagang keduanya. Delegasi AS yang diketuai oleh Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Perwakilan Dagang akan segera bertemu dengan mitra mereka dari China. Kedua negara sebelumnya telah mencapai kesepakatan selama 90 hari untuk mencabut sebagian tarif saling balas yang diberlakukan sejak Trump kembali menjabat.

Meskipun pasar saham telah menguat, kesepakatan tersebut belum menyelesaikan isu-isu besar seperti perdagangan ilegal fentanyl, status Taiwan, dan keluhan AS terhadap model ekonomi China. Trump sejak kembali ke Gedung Putih sering mengancam mitra dagang dengan kebijakan hukuman namun juga mencabutnya di menit-menit terakhir, yang membingungkan pemimpin dunia dan membuat pelaku bisnis gelisah. Keputusan China untuk menangguhkan ekspor mineral penting telah mengganggu pasokan global yang dibutuhkan oleh beberapa industri vital.

Beijing memandang ekspor mineral sebagai alat tekanan untuk menekan Trump dalam hal pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Panggilan telepon antara Trump dan Xi Jinping ini memberikan harapan untuk penyelesaian lebih lanjut dalam isu perdagangan, namun masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

Source link