Perbedaan Data Kemiskinan RI: BPS vs Bank Dunia

by -3 Views

Perbedaan data kemiskinan Indonesia yang dirilis Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS) menarik perhatian publik karena selisih yang signifikan. Bank Dunia menggunakan Purchasing Power Parities (PPP) 2021 untuk menaikkan garis kemiskinan global, berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan PPP tahun referensi 2017. Dalam dokumen edisi Juni 2025, Bank Dunia merevisi tiga lini garis kemiskinan, termasuk untuk Indonesia. PPP merupakan ukuran standar untuk membandingkan harga barang dan jasa di berbagai negara. Revisi tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kemiskinan di berbagai belahan dunia.

Sementara itu, BPS mengukur kemiskinan di Indonesia dengan pendekatan Cost of Basic Needs (CBN) yang memperhitungkan kebutuhan dasar masyarakat. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan pangan dan non-pangan. BPS melakukan penghitungan rinci berdasarkan wilayah dan tingkat rumah tangga. Garis kemiskinan yang dihitung oleh BPS mencerminkan kebutuhan riil masyarakat Indonesia.

Perlu diperhatikan bahwa garis kemiskinan BPS dan Bank Dunia memiliki perbedaan pendekatan dan metode perhitungan. Kedua data tersebut memberikan gambaran yang berbeda tentang tingkat kemiskinan di Indonesia, namun keduanya penting untuk memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat. Selain itu, penting untuk memahami bahwa garis kemiskinan bukanlah batas pasti antara miskin dan sejahtera, tetapi hanya merupakan angka rata-rata yang harus diinterpretasikan dengan hati-hati.

Source link