Mengapa Vinales Merasa Dirugikan Tanpa Ban Keras

by -6 Views

Di era MotoGP saat ini, pentingnya start dari dua baris pertama grid menjadi krusial dengan aerodinamika yang semakin berkembang. Bagi pembalap yang harus memulai dari baris ketiga, tantangannya menjadi berlipat ganda. Dan untuk mereka yang terjebak di barisan belakang grid, mendapatkan podium menjadi target yang sulit, terutama jika menggunakan KTM RC16 yang membutuhkan ban keras. Hal ini terbukti saat pembalap Maverick Vinales menemui tantangan dalam Sprint di Assen pada Sabtu (28/6/2025) lalu. Suhu yang rendah membuat penggunaan ban keras menjadi tidak memungkinkan. Vinales, yang dikenal sebagai pembalap andalan KTM, menyatakan bahwa kesulitan dalam menggunakan motor secara maksimal dan penggunaan ban belakang yang tidak optimal menjadi kendala utama yang membuatnya tidak bisa bersaing di depan barisan. Meskipun demikian, Vinales tetap optimis dan yakin bahwa dia akan belajar dan bisa mencapai performa yang lebih baik di masa depan.

Perkiraan cuaca yang sebelumnya mengindikasikan cuaca hangat di Assen tidak terbukti, dengan suhu udara di bawah 20 derajat Celcius, terutama pada Sabtu dengan angin dingin. Hal ini membuat penggunaan kompon belakang ban keras dan kompon depan medium, yang ideal untuk KTM, menjadi tidak memungkinkan. Meskipun demikian, Vinales yang merupakan pembalap Red Bull Tech3 KTM, tidak menyerah begitu saja. Meski start dari posisi kesepuluh di grid, dia mampu menanjak ke posisi kedelapan pada lap pertama dan keenam pada lap kedua. Meski sempat terpuruk di lap ketiga, Vinales tidak menyerah dan berhasil memperbaiki posisinya hingga melintasi garis finis keenam.

Menyadari kendala yang dihadapi, Vinales kini menanti perbaikan yang telah diuji di tes Aragon yang segera tiba dari pabrik. Harapannya adalah dapat meningkatkan performa motor KTM-nya dan memungkinkan untuk berbelok dengan lebih baik di sirkuit. Meskipun cuaca yang tak menentu menjadi faktor risiko, Vinales tetap optimis dan berencana untuk memulai balapan pada hari Minggu dengan menggunakan ban belakang yang lebih keras. Meski sirkuit Assen terkenal sulit dari segi fisik, terutama dengan aerodinamika yang semakin memengaruhi performa, Vinales yakin bahwa setiap tantangan dapat diatasi dengan kerja keras dan upaya maksimal.

Source link