The Echo Bloom merilis single perdana bertajuk ‘Breaking Through’ – sebuah pengantar atmosferik menuju album debut mereka, Metamesta. Lagu ini mengisahkan tentang dua insan yang terpisah oleh Tokyo dan Paris, namun dihubungkan oleh perasaan yang tidak padam. Dalam komposisi dreamy indiepop dengan sentuhan citypop, The Echo Bloom menyuguhkan balada atmosferik modern sekaligus nostalgik. Berbagai elemen musik seperti vocal jujur, pad ambient, motif synth minimalis, nuansa sound delay, reverb gitar, dan beat drum yang seimbang, menciptakan ruang gema antara harapan dan rindu.
Lagu ‘Breaking Through’ direkam dengan penyetelan frekuensi 432Hz, diyakini lebih alami dan harmonis dengan vibrasi alam dan tubuh manusia. The Echo Bloom menjadikan musik sebagai jembatan antara rasa dan kesadaran, menghadirkan pesan bahwa cinta mampu menembus segala hal. Sebagai pengantar album Metamesta, ‘Breaking Through’ bukan hanya lagu tentang LDR, namun juga refleksi tentang keyakinan pada kekuatan cinta untuk menjembatani keterpisahan. The Echo Bloom tengah merampungkan 10 lagu lainnya untuk album penuh Metamesta, serta menyiapkan video klip, intimate concert, dan promo tur ke beberapa kota.
Dengan lirik yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, The Echo Bloom hadir bukan sekadar sebagai band, melainkan sebagai perjalanan emosional dalam bentuk nada dan suara. ‘Breaking Through’ adalah fragmen dari perjalanan cinta yang tidak menyerah, yang telah dirilis di seluruh platform digital.ikuti officialtheechobloom di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk kabar terbaru.